Mengenal Ikan Bandeng Lebih Dekat

Pertanianku – Secara taksonomi, bandeng termasuk dalam kelas Pisces, subkelas Teleostei, ordo Malacopterygii, famili Chanidae, genus Chanos, spesies Chanos chanos (Forsk). Bandeng memiliki banyak sebutan, seperti bolu, muloh, atau ikan agam. Di dunia perikanan internasional, bandeng dikenal dengan nama milkfish. Bandeng termasuk ikan pemakan tumbuhan seperti lumut, kelekap, dan plankton (nabati maupun hewani). Saat ini, budi daya bandeng juga menggunakan pakan komersial (pelet) sebagai pakannya.

Mengenal-Bandeng-Lebih-Dekat

Bandeng sangat mudah dibudidayakan. Mengapa? Walaupun termasuk ikan laut, bandeng juga bisa hidup di air payau, bahkan air tawar. Hal itu karena bandeng memiliki kemampuan dalam menghadapi perubahan kadar garam (salinitas) yang sangat besar (euryhaline) sehingga membuatnya mudah dibudidayakan. Daerah penyebaran bandeng adalah di perairan tropis dan subtropis Indo–Pasifik. Bandeng tersebar dari perairan selatan Jepang sampai perairan selatan Australia. Di bagian timur, bandeng ditemukan sampai di Kepulauan Paumotu. Sementara itu, di sebelah barat, bandeng ditemukan di daerah Laut Merah, pantai timur Afrika, dan Madagaskar.

Di Indonesia, budidaya bandeng telah dikenal sejak abad XII dan merupakan budi daya tertua. Pada saat itu, bandeng mulai dibudidayakan di tambak air payau Pulau Jawa. Walaupun demikian, sampai saat ini sebagian besar pemeliharaannya masih bersifat tradisional dan dilakukan pada kedalaman air sekitar 15—40 cm. Lain halnya di Taiwan. Selain pada tambak dangkal, budi daya bandeng juga dilakukan pada tambak dalam (1—2 m) dengan menggunakan teknologi yang sudah maju.

Sampai saat ini, kebutuhan bandeng belum terpenuhi secara maksimal. Dengan demikian, prospek budi daya bandeng ke depan masih sangat cerah dan terus terbuka.

Sumber: Buku Panen Bandeng 50 Hari