Mengenal Ikan Betutu

Pertanianku – Ikan betutu (Oxyeleotris marmorata Blkr.) merupakan ikan yang sudah sering didengar, tetapi masih jarang dilihat di pasaran. Hingga kini, betutu relatif mulai digemari konsumen untuk sajian masakan yang rasanya lezat dan bergizi tinggi. Ikan yang memiliki bentuk seperti ikan purba ini senang sekali untuk berlama-lama berdiam diri. Bahkan, terkesan bahwa ikan betutu termasuk ikan yang jinak. Jarang dijumpai ikan betutu berenang-renang di permukaan air, terkecuali dalam kondisi yang kritis seperti lingkungan tidak cocok atau terserang penyakit. Namun, betutu akan bergerak dengan cepat apabila memburu mangsanya dan dapat berhenti dengan mendadak. Betutu dapat dibesarkan atau ditampung dalam kolam terpal.

Mengenal Ikan Betutu

 

Ikan betutu memiliki berbagai nama lokal di antaranya ikan malas, ikan bodoh, ikan bakut, bakukut, belantok, ketutu, hantu (Malaysia), soon hock (Cina), pla bu sai (Thailand) dan nama internasional marbled goby atau sand goby. Ikan betutu dijumpai dalam beberapa spesies, yaitu Oxyeleotris marmorata, O. sinelatus, O. heterodon, O. fembriatus, O. urophthalmus, dan O. ereuntris.

Secara fisik ikan betutu menyeramkan dan memiliki bentuk tubuh yang memanjang agak gilik dengan perbandingan panjang 5—6 kali tinggi tubuhnya. Bentuk kepala gepeng meruncing dengan mata yang nampak menonjol liar, dihiasi bentuk bibir bagian bawah yang lebih panjang dari yang atas. Dengan barisan gigi pada rahangnya, bagian luar lebih besar dan ada yang menyerupai taring, menandakan bahwa ikan tersebut telah dipersiapkan untuk menjadi ikan pemangsa daging (binatang) atau karnivora. Bagian kepala betutu mempunyai perbandingan sekitar 3—4 bagian dari panjang tubuhnya. Panjang tubuh betutu dapat mencapai 50 cm dengan berat berat 2 kg.

Betutu lebih menyukai kondisi fisik perairan yang berdasar lumpur atau ada tumbuhan air yang dapat digunakan sebagai tempat membenamkan diri atau berlindung. Tanaman air juga berfungsi sebagai media untuk melakukan pemijahan dan menempelkan telurnya. Tanaman air tersebut di antaranya kayu apu (Pistia sp.), eceng gondok (Eichornia sp.), kangkung (Ipomoea sp.), ganggang (Hydrilla sp.). Selain itu, betutu juga senang pada tempat-tempat yang memiliki naungan seperti lubang atau lorong berbentuk lubang bambu, pipa peralon atau kaleng, dan tumpukan kayu atau bebatuan.

Betutu dapat hidup pada suhu 19—300 C, jika lebih rendah lagi pun betutu masih mampu bertahan. Dengan kadar pH 5,5—7,5 dan kandungan NH3, H2S dan CO2 yang diluar ambang batas, betutu masih dapat bertahan.

 

Sumber: Buku Budidaya Ikan di Kolam Terpal