Pertanianku — Jika Anda ingin budidaya ikan kakap putih, lebih baik Anda mengenal tentang ikan kakap putih ini terlebih dahulu. Sebab, dengan mengenal ikan kakap putih, tentu Anda nantinya akan lebih mengerti bagaimana cara menangani ikan tersebut.
Ikan kakap putih memiliki ketahanan yang baik untuk bisa hidup di perairan laut. Hal ini karena ikan kakap putih memiliki toleransi yang cukup besar terhadap kadar garam air laut. Untuk itu, ikan ini digolongkan pada organisme Euryhaline. Selain itu, ikan kakap putih juga digolongkan pada pengelompokan ikan katadromous. yang merupakan pengelompokan pada ikan yang dapat dibesarkan di air.
Oleh karena memiliki dua sifat tersebut, ikan kakap ini bisa dibudidayakan di laut, tambak, ataupun air tawar. Bila tempat budidaya ikan kakap tidak sesuai dengan dua sifat yang dimiliknya, maka kecil kemungkinannya ikan ini dapat bertahan hidup.
Di Indonesia, orang mengenal ikan kakap putih tidak hanya dengan satu nama. Secara nasional, ikan ini dikenal dengan ikan kakap, tapi di daerah tertentu ikan kakap putih memiliki nama lain yang berbeda.
Di Jawa Tengah dan Jawa Timur, ikan kakap putih disebut juga ikan pelak, petakan, cabek, dan cabik. Sementara, masyarakat Sulawesi lebih mengenal ikan kakap putih dengan nama ikan talungtar, pica-pica, dan kaca-kaca. Selain dua daerah tersebut, ikan kakap juga memiliki sebutan lain di Madura, yaitu ikan dubit tekong.
Ikan kakap putih memiliki nama Latin Lates calcalifer. Sementara, di kancah internasional, dalam bahasa Inggris, ikan kakap ini memiliki disebut seabass.
Untuk mengenal ikan kakap putih, dapat Anda ketahui melalui ciri-ciri fisik ikan tersebut. Ikan kakap putih memiliki badan yang memanjang dan gepeng. Memiliki batang sirip ekor yang lebar dan berbentuk bulat. Mata ikan kakap putih berbeda dari mata ikan pada umumnya, yaitu berwarna merah cemerlang.
Ikan ini memiliki mulut yang lebar, sedikit serong dengan geligi halus. Terdapat lubang kuping bergerigi di bagian atas penutup insang. Selain itu, ikan kakap putih ini memiliki sirip punggung yang berjari-jari keras sebanyak 3 buah, dan yang lemah sebanyak 7—8 buah.