Pertanianku – Ikan predator toman snakehead hanya digunakan di Indonesia dan Malaysia saja sedangkan untuk daerah lain memiliki nama yang berbeda, ikan ini kebanyakan dikenal dengan nama giant snakehead (Channa micropeltes) karena ikan toman yang telah dewasa dapat mencapai tinggi sekitar 150 cm dan merupakan ikan terbesar kedua dalam family Channidae.
Ikan predator toman snakehead ini berasal dari Asia Tenggara mulai dari Thailand, Mekong, Vietnam, Laos, Malaysia, dan bagian utara Sumatera. Oleh para penghobi ikan hias atau pemancing air tawar, ikan ini dianggap sebagai salah satu raksasa ikan air tawar.
Ikan ini mempunyai warna tubuh yang sangat menarik dengan postur silindris memanjang. Ikan toman yang masih muda berwarna merah, dengan garis strip hitam dan oranye melintang pada tubuhnya setelah ikan ini berusia lebih dari dua bulan. Seiring dengan bertambahnya usia ikan, garis strip dan warna merahnya akan menghilang dan digantikan dengan warna pola hitam keabu-abuan atas dan putih pada bagian perut.
Pada habitat aslinya, ikan ini adalah predator yang berada di puncak rantai makanan. Makanan ikan ini antara lain ikan, amfibi dan burung kecil. Sebagai predator, giant snakehead dilengkapi dengan deretan gigi pisau yang tajam dan rahang yang kuat sehingga menghasilkan terkaman yang luar biasa saat menangkap mangsa.
Giant snakehead merupakan ikan air tawar yang tangguh dan mampu hidup diberbagai habitat seperti rawa, danau, kolam, sungai dan lainnya. Melepaskan ikan ini di bukan habitat aslinya sangat beresiko bagi keseimbangan habitat aslinya dikarenakan sifat ikan yang agresif dan predator. Sebagai ikan besar, giant snakehead sangat populer bagi para pemancing ikan air tawar. Selain ukuran yang besar tapi juga tarikan ikan yang dianggap pemancing sangat kuat.
Hal unik yang dimiliki ikan ini adalah kemampuannya untuk bernafas dengan udara secara langsung. Hal ini dikarenakan, toman juga bernafas menggunakan paru-paru primitif yang terletak dibelakang insang sehingga memungkinkan ikan ini bertahan pada air yang sangat ‘miskin’ oksigen dengan cara naik ke permukaan dan meneguk sedikit udara.
Meskipun beberapa orang sudah memulai memelihara ikan ini dalam akuarium, untuk perawatannya harus diusahakan untuk disendirikan karena perawakannya yang agresif. Ikan ini tidak hanya menyerang atau tankmatenya tapi juga bisa melukai si pemelihara. Di aquarium, makanannya dapat diberi makanan seperti ikan, kerang, dan cacing tanah yang besar. Adapun kondisi air yang perlu diperhatikan saat memelihara toman ialah suhu air sekitar 22–27 °C dan pH 6–7,5.