Pertanianku – Jambu biji atau jambu klutuk atau batu (guava) bukanlah tanaman asli Indonesia, tetapi merupakan pendatang dari Amerika Tropik (Amerika Selatan), yang kini telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tanaman jambu biji dapat tumbuh di semua jenis tanah, tanah yang tandus sekali sampai tanah yang subur. Tanah yang berbatu-batu dapat ditembus oleh jambu biji hingga dikenal sebagai tanaman pioneer. Tumbuhnya seperti semak belukar. Di lereng Gunung Merapi, Yogyakarta, jambu biji tumbuh liar seperti hutan.
Jambu biji mudah sekali menyebar karena banyak kegunaannya. Daunnya biasa digunakan untuk obat diare (sakit perut) dan biasa digunakan untuk membuat sayur gudeg supaya warnanya merah bagus. Kayunya untuk alat rumah tangga. Buahnya manis segar dan untuk obat penyakit demam berdarah (meningkatkan kadar trombosit darah), dan lain sebagainya.
A. Sifat botani
- Daun dan batang
Bentuk daun sangat bervariasi, ada yang kecil panjang dengan ujung meruncing, ada yang lonjong dengan ujung tumpul. Semua daun berpasangan dan berhadapan duduk pada tangkai daun bersama. Warna daun hijau tua dan urat daun menonjol (kasar). Tinggi pohon dapat mencapai 8 m. Habitusnya berserak tidak terarah dengan cabang yang banyak, mendatar sampai condong ke bawah. Cabang-cabangnya kuat, tidak mudah patah dan mudah dilengkungkan. Kulit kayu pohon licin berwarna abu kekuningan dan mudah mengelupas berganti kulit baru. Akarnya kuat dengan akar tunggang dalam sehingga baik sekali untuk penahan erosi.
- Bunga
Bunga berjenis kelamin (dua) sempurna (hermaphrodit), mampu menyerbuk silang dengan jenis jambu batu lainnya (hibrida interspesifik). Biji jambu biji keras sekali, sukar dicerna dalam perut. Oleh karena itu, anak-anak dilarang menelan biji jambu biji apabila memakannya. Nilai gizi jambu biji baik sekali.
- Buah
Buah yang masih mengkal dapat dibuat tepung jambu biji, sedangkan buah yang matang (lunak) dapat dibuat jus, jam, jeli, dan nektar (minuman bergizi sangat tinggi).
B. Varietas unggul
Jambu biji banyak jenisnya (spesies), yaitu sebagai berikut.
- Jambu susu. Buahnya bulat, manis sekali, daging buah merah dan putih (bersifat diploid).
- Jambu pir. Buahnya berbentuk seperti bohlam lampu (diploid).
- Jambu guineense (papua). Bentuk buahnya lonjong (bersifat tetraploid).
- Jambu Costa Rica. Buah besar (bersifat hexaploid).
- Jambu merah atau jamaika. Bentuk buahnya sedang, manis (bersifat heptaploid dan octaploid). Jambu jamaika mempunyai batang dan daun yang berwarna cerah, kuning, dan ungu.
- Jambu liar atau jambu cina. Buahnya kecil sekali dan keras, tetapi bila telah matang menjadi lunak dan manis. Jambu ini buahnya bertandan atau tunggal dan lebat sekali, sangat menarik. Jambu ini sering disebut jambu krikil (bersifat hexaploid). Walaupun demikian, semua jambu biji umumnya berbiji banyak, bijinya dibalut selaput daging lunak manis sekali bila telah matang.
- Jambu sukun. Disebut jambu sukun karena buahnya tidak berbiji. Bentuk buah jambu sukun umumnya bulat sampai bulat telur dan tidak beraturan (sifatnya triploid). Ada jenis jambu sukun berukuran besar, disebut jambu “kristal” yang buahnya besar dan manis segar (tidak berbiji atau partenokarpi). Jambu biji yang dianjurkan untuk pengembangan adalah jambu susu merah dan susu putih karena nilai gizinya tinggi dan dapat dijadikan berbagai macam olahan. Dengan rekayasa mutasi melalui sinar γ ( gamma) pada jambu sukun dapat menghasilkan buah ukuran besar.
Sumber: Buku Berkebun 26 Jenis Tanaman Buah