Mengenal Jenis dan Sifat Jabon

Pertanianku – Jabon termasuk tanaman bongsor. Tinggi tanaman bisa mencapai 45 m dengan diameter 100—160 cm. Batang lurus dan silindris, bertajuk tinggi dengan cabang mendatar, dan berbanir (akar yang tumbuh di atas permukaan tanah) sampai ketinggian 1,5 m. Keunikan jabon adalah kemampuannya melakukan pemangkasan cabang secara alami. Cabang bagian bawah yang tidak cukup mendapatkan cahaya akan gugur secara alami. Kulit luar batang pada waktu muda berwarna putih kehijauan tanpa alur. Seiring pertambahan umur pohon, batang akan berubah warna menjadi kelabu sampai cokelat, beralur dangkal, dan kulit batang tidak mengelupas.

Jenis dan Sifat Jabon

Daun merupakan daun tunggal, bertangkai panjang 1,5—4 cm dengan helaian daun agak  besar (panjang 15—30 cm dan lebar 7—8 cm). Umumnya jabon mulai berbunga pada umur empat tahun. Jika lingkungan tumbuhnya mendukung dan pemeliharaan intensif, jabon mulai berbunga di umur 2,5 tahun. Kepala bunga besar berukuran 4,5 — 6 cm, lidah daun kelopak tegak, berdaging, dan berbulu di ujung. Daun mahkota pada bunga jabon seluruhnya tidak berbulu. Bunga berbau harum yang lembut.

Jabon berbuah setahun sekali, yaitu bulan Januari—Juni. Buah masak pada bulan MaretJuni dengan jumlah buah majemuk 33 buah/  kg. Jabon memiliki pertumbuhan optimum di ketinggian 0—500 m dpl, tetapi dapat tumbuh hingga ketinggian 1.000 m dpl. Akan tetapi, kecepatan tumbuhnya akan berkurang 50% jika ditanam pada ketinggian di atas 500 m dpl. Tanaman jabon menyukai tempat lembap seperti tepi sungai dan rawa. Namun, jabon yang ditanam di lahan dengan air tanah dangkal atau tempat tergenang air biasanya pertumbuhannya terganggu dan mengalami kematian.

Jabon merah lazim dijumpai di Sulawesi dan Maluku dengan nama lokal samama. Kerapatan kayu jabon merah setara mahoni, lebih tinggi daripada jabon putih atau sengon. Oleh karena kualitasnya yang baik, kayu baru bisa panen pada umur 7—10 tahun.

Jabon putih adalah jabon yang saat ini ramai ditanam masyarakat. Kayu ini memiliki umur tanam singkat, yaitu sekitar lima tahun sehingga  menjadi favorit bagi pekebun. Jabon putih dapat dijadikan tanaman konservasi, bahkan tumbuh baik di berbagai lahan termasuk lahan bekas tambang.

Benih jabon putih lebih kecil dibandingkan dengan jabon merah. Namun, warna benih sama sama cokelat muda. Warna benih akan menjadi kehitaman setelah perendaman semalam sebelum ekstraksi benih. Masa perkecambahan jabon merah dan jabon putih relatif sama, yaitu 10—20 hari pascasemai. Tunas daun jabon merah berwarna kemerahan, sedangkan jabon putih berwarna hijau. Secara fisik, daun jabon merah berbulu seperti jati, sedangkan jabon putih relatif tidak berbulu. Daun jabon merah tidak memiliki tangkai (pendek), sedangkan daun jabon putih memiliki tangkai yang panjang.

 

 

Sumber: Buku Bisnis dan Budidaya 18 Kayu Komersial