Mengenal Jenis-jenis Tanah yang Ada di Indonesia

Pertanianku – Tanah merupakan bagian paling atas dari lapisan permukaan bumi sebagai media tumbuhnya tanaman. Tanah terbentuk dari hasil pelapukan batuan yang banyak mengandung bahan organik dan anorganik. Berikut jenis-jenis tanah yang terdapat di Indonesia.

Mengenal Jenis-jenis Tanah yang Ada di Indonesia

Tanah andosol

Tanah andosol terbentuk akibat pelapukan batuan induk tufa dan abu vulkanik. Selain itu, tanah jenis ini terbentuk di wilayah yang memiliki curah hujan antara 2.500—2.700 mm per tahun. Sifat tanah ini adalah peka terhadap erosi dan memiliki produktivitas sedang hingga tinggi. Tanah ini banyak digunakan untuk penanaman sayuran, kopi, buah-buahan, teh, kina, dan pinus.

Tanah podsol

Tanah podsol terbentuk akibat pelapukan batuan tufa vulkanik dan pasir kuarsa. Tanah ini bersifat peka terhadap erosi dan memiliki produktivitas rendah. Biasanya, tanah jenis ini ditemukan di wilayah dengan ketinggian 0—2.000 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia, luas keseluruhan tanah ini kurang lebih lima juta hektar. Biasanya, tanah jenis ini digunakan untuk perladangan dan perkebunan lada.

Tanah mediteran

Tanah mediteran terbentuk akibat pelapukan bahan induk batuan kapur, batuan sedimen, dan batuan tufa vulkanik. Tanah ini terbentuk di wilayah yang memiliki curah hujan 800—2.500 mm per tahun. Biasanya, tanah jenis ini terdapat pada ketinggian sekitar 0—400 meter di atas permukaan laut. Tanah ini memiliki sifat yang rentan terhadap erosi dan memiliki produktivitas rendah hingga sedang. Di Indonesia, luas keseluruhan tanah ini kurang lebih tujuh juta hektar.

Tanah grumosol

Tanah jenis ini terbentuk akibat pelapukan batuan naval, tanah liat, dan tufa vulkanik. Biasanya, tanah ini ditemukan di wilayah yang memiliki ketinggian 0—200 meter di atas permukaan laut. Sifatnya peka terhadap erosi dan memiliki produktivitas rendah hingga sedang. Penggunaannya untuk palawija, tegalan, tebu, kapas, dan hutan jati.

Tanah planosol

Tanah planosol terbentuk dari pelapukan batuan endapan di dataran rendah yang banyak mengandung bahan aluvial. Tanah planosol banyak ditemui di wilayah yang memiliki ketinggian 0—50 meter di atas permukaan laut dan yang memiliki curah hujan kurang dari 2.000 mm pertahun. Sifat dari tanah ini adalah kepekaan yang sangat tinggi terhadap erosi. Selain itu, produktivitasnya pun rendah. Biasanya, tanah ini digunakan untuk persawahan tadah hujan dan tegalan.