Pertanianku – Kambing kacang merupakan kambing potong yang sangat prolifik, yaitu sering melahirkan anak kembar. Kelahiran kembar dua merupakan hal biasa. Bahkan, kadang-kadang melahirkan anak kembar tiga. Kambing ini dapat berkembang biak sepanjang tahun sehingga sangat cocok dikembangkan untuk kambing potong.
Kambing kacang dapat hidup sangat sederhana. Ternak ini merupakan hewan yang tahan derita, lincah, tersebar luas, dan mampu beradaptasi dengan baik di berbagai lingkungan.
- Kambing kacang indonesia
Kambing kacang merupakan kambing lokal Indonesia yang tersebar luas terutama di Jawa. Kambing ini memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap pakan berkualitas rendah dan lingkungan yang ekstrem.
Kambing jantan dewasa memiliki tinggi sekitar 60—65 cm dengan bobot rata-rata 25 kg. Untuk kambing betina dewasa memiliki tinggi sekitar 50—56 cm dengan bobot rata-rata sekitar 20 kg. Kambing betina pertama kali beranak pada umur 12—13 bulan. Namun, produksi susunya masih sedikit. Rata-rata bobot lahir kambing kacang sekitar 3,28 kg. Total bobot sapih (umur 90 hari) adalah 10,12 kg. Kemampuan hidup saat lahir adalah 100% dan kemampuan hidup dari lahir sampai disapih sekitar 79,4%. Kemungkinan induk melahirkan anak kembar dua sekitar 52,2%, kembar tiga 2,6%, dan tunggal 44,9%.
Kambing kacang jantan muda mencapai dewasa kelamin mulai umur 135—173 hari. Kambing betina mulai dewasa kelamin pada umur 153—454 hari atau rata-rata pada umur 307,72 hari. Angka pemotongan kambing kacang tergolong tinggi di Indonesia, terutama untuk produksi daging. Persentase karkasnya sekitar 44—51%.
- Kambing kacang malaysia
Kambing kacang malaysia umumnya berwarna hitam, tetapi kadang-kadang terdapat beberapa bercak putih di tubuhnya. Tanduknya berbentuk pedang melengkung ke atas dan ke belakang, baik pada kambing jantan maupun betina. Telinganya pendek dan tegak. Janggut terdapat pada yang jantan dan sangat jarang terdapat pada betina. Tinggi gumba jantan antara 60—65 cm dan betina sekitar 56 cm. Bobot jantan dan betina dewasa rata-rata 25 kg dan 20 kg. Produksi susunya sedikit sehingga lebih cocok dikembangkan menjadi ternak penghasil daging. Persentase karkasnya berkisar antara 44—51%.
- Kambing kacang filipina
Kambing kacang filipina memiliki tinggi gumba rata-rata 50—60 cm dengan berat sekitar 30 kg. Tubuhnya berwarna hitam, cokelat, putih, atau campuran dari warna tersebut. Memiliki bulu kasar, berjanggut, dan bertanduk pedang. Beranak pertama kali pada umur 12—13 bulan dan biasanya melahirkan anak kembar dua.
- Kambing kacang fiji
Kambing kacang fiji merupakan kambing kecil berbulu pendek. Bulunya berwarna kombinasi putih, hitam, cokelat, dan abu-abu. Jantan dan betina bertanduk, tetapi ada juga yang dungkul (tak bertanduk). Rata-rata tinggi gumba sekitar 58—66 cm. Bobot jantan dan betina masing-masing 25 kg dan 20 kg. Interval beranak sekitar 262 hari. Kambing ini sering melahirkan anak kembar dua.
- Kambing kacang marica
Kambing marica merupakan kambing kecil berbulu pendek yang terdapat di Sulawesi. Kambing ini memiliki penampilan yang mirip sekali dengan kambing kacang yang terdapat di Jawa. Namun, ukuran fisiknya lebih kecil dan tidak bertanduk.
Sumber: Buku Beternak Kambing Unggul