Mengenal Kandungan lavonoid dalam Avokad

Pertanianku – Daun avokad (Persea americana Miller) rasanya pahit dengan aroma yang khas. Selama berpuluh-puluh tahun, daun avokad telah diketahui berkhasiat sebagai diuretik (membantu memperlancar buang air kecil) dan sebagai penghambat pertumbuhan beberapa bakteri seperti Staphylococcus sp., Pseudomonas sp., Proteus sp., Escherichea sp., dan Bacillus sp. Selain itu, daun avokad juga berkhasiat untuk menyembuhkan kencing batu. Hal ini berkaitan dengan sifatnya sebagai diuretik, penurun tekanan darah tinggi, dan meredakan sakit kepala.

Mengenal Kandungan lavonoid dalam Avokad

Daun avokad yang dibuat teh dipercaya dapat menyembuhkan nyeri pada saraf, nyeri pada lambung, bengkak pada saluran pernapasan, dan memperlancar haid (menstruasi) yang tidak teratur. Hasil penelitian terbaru menyatakan bahwa ekstrak daun avokad mampu menurunkan trigliserida dan kolesterol dalam darah.

Kandungan zat aktif dalam daun avokad yang telah diidentifikasi antara lain flavonoid (dalam bentuk quercetin), alkaloid, sterol, saponin, dan beberapa senyawa lain dalam jumlah kecil.

Flavonoida atau flavonoid adalah senyawa yang terdiri atas 15 atom karbon yang umumnya ditemukan dalam tumbuhan. Flavonoid dalam tubuh manusia ada yang berfungsi sebagai antioksidan sehingga sangat baik untuk mencegah kanker, terutama yang diakibatkan oleh rusaknya struktur sel akibat serangan radikal bebas. Flavonoid dapat berperan secara langsung sebagai antibiotik dengan mengganggu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri dan virus sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh.

Quercetin atau kuersetin adalah fitokimia yang merupakan bagian dari zat warna kelompok flavonol terbesar. Jenis kuersetin dan glikosidannya merupakan 60—75% dari flavonoid. Kuersetin dipercaya dapat melindungi tubuh dari beberapa jenis penyakit degenerative dengan cara mencegah terjadinya proses peroksidasi lemak. Kuersetin memperlihatkan kemampuan mencegah proses oksidasi dari LDL dengan cara menangkap radikal bebas dan mengkelat ion logam transisi. Selain sebagai antioksidan kuat, kuersetin juga diketahui sebagai antihistamin dan anti-inflamasi.