Pertanianku – Meski sekerabat murai batu, ocehan kacer memiliki karakteristik khas yang unik dan berbeda dengan murai batu. Permulaan berbunyi biasanya kacer membuka dengan kicauan mencericip berulang, jenis kicauan yang disebut rolling. Setelah kira-kira satu menit, kacer mulai mengeluarkan ceriap-ceriap panjang dan terkadang menembak. Kacer juga mempunyai sifat peniru sehingga bisa diisi dengan berbagai kicauan burung lain.
Di alam, kacer tergolong jenis burung yang agresif dan tidak segan melabrak burung lain yang memasuki wilayahnya. Burung yang lebih besar seperti merpati atau puter liar pun enggan berurusan dengan kacer dan memilih segera menyingkir ketika mendengar suara kacer yang ingin mengusir mereka.
Kacer yang biasa diloloh dengan tangan akan mengeluarkan cericipmanja ketika kurungannya didekati tangan. Ketika ia bersemangat, misalnya setelah dijemur atau diberi pakan kroto maupun ulat hongkong, tangan yang mendekat membuat ia terpancing untuk mengeluarkan kicauan agresif yang keras dan panjang. Di alam, kicauan itu bisa berarti menantang atau mengusir burung lain. Kicauan agresif biasanya diiringi dengan berloncatan naik turun kayu tenggeran atau berlompatan di tenggeran tetapi sembari menaik-turunkan ekor. Namun, jika ia terlalu lama berlompatan, kicauannya menjadi pendek-pendek dan berulangulang sehingga terdengar membosankan. Kalangan penggemar kicauan menjuluki tingkah seperti itu membagong atau mbagong.
Sumber: Buku Paduan Praktis Pakan Burung Ocehan