Mengenal Karakteristik Pencernaan Hewan Ruminansia

Pertanianku — Pencernaan merupakan salah satu karakteristik yang harus Anda ketahui saat memulai beternak hewan ruminansia, seperti sapi, domba, dan kambing. Karakteristik pencernaan hewan ruminansia terdiri atas empat bagian utama, yaitu rumen, retikulum, omasum, dan abomasum. Simak ulasan lebih lengkap di bawah ini.

hewan ruminansia
foto: pixabay

Rumen

Rumen adalah bagian pertama pada organ pencernaan hewan ruminansia. Rumen biasa disebut dengan ruang fermentasi. Rumen memiliki permukaan yang bertekstur kasar seperti handuk. Pakan yang sudah dikonsumsi oleh ternak akan masuk melalui esofagus dan diteruskan ke rumen.

Dalam rumen terdapat banyak mikroorganisme bakteri dan protozoa yang berfungsi untuk mencerna pakan berserat. Mikroorganisme yang terkandung dalam rumen bahkan mencapai hingga 200 biliun per takaran sendok teh. Dalam rumen terjadi proses pembentukan asam lemak muda terbang (volatie fatty acid) yang akan diserap oleh dinding rumen dan menjadi sumber energi bagi ternak.

Retikulum

Pakan yang sudah diolah dari rumen akan dilanjutkan menuju retikulum. Otot-otot retikulum yang telah menerima bahan dari rumen akan bekerja menghasilkan bolus. Saat pakan berada pada retikulum, hewan ruminansia melakukan kegiatan mengolah pakan yang menjadi karakteristik hewan ruminansia pada umumnya, yaitu memamah biak.

Memamah biak adalah proses pengunyahan pakan yang sudah masuk ke retikulum kembali di mulut. Pakan yang berada di dalam perut akan naik lagi ke mulut untuk dikunyah hingga halus. Setelah itu, pakan akan ditelan kembali dan langsung masuk ke omasum.

Omasum

Pakan yang masuk ke omasum berupa campuran pakan dengan air. Pada bagian ini sebagian besar kandungan air akan diserap oleh dinding omasum yang terdiri atas beberapa lapis dan selanjutnya pakan akan masuk ke abomasum. Bagian perut ini juga menjadi salah satu karakteristik hewan ruminansia yang khas.

Abomasum

Abomasum adalah tempat sebagian besar proses pencernaan berlangsung. Pada hewan ruminansia, abomasum memiliki fungsi seperti ginjal. Abomasum akan menghasilkan beberapa unsur penyusun nutrien yang dibantu oleh bakteri dan protozoa, seperti asam amino, asam lemak, dan gula. Nutrien akan terserap di usus besar, dan bagian pakan yang tidak terserap akan dikeluarkan sebagai feses.

Kebutuhan nutrien setiap jenis hewan ruminansia berbeda-beda, tergantung pada bobot tubuh, fase pertumbuhan, dan kondisi khusus yang dialami hewan ternak.