Pertanianku — Selama ini, kegunaan kemenyan adalah aromanya yang sangat khas sehingga dijadikan sumber wewangian. Ternyata, getah tanaman ini juga bisa dimanfaatkan untuk industri obat dan parfum.

Kemenyan adalah getah yang dikeringkan. Ia dihasilkan dari pohon kemenyan yang disadap. Pohon kemenyan sendiri termasuk ke dalam suku Styracaceae. Pohon kemenyan tumbuh di daerah pegunungan dengan ketinggian 1.500 mdpl.
Kemenyan merupakan pohon dengan tinggi hampir sama seperti pohon durian. Getah kemenyan sendiri baru bisa disadap ketika tanaman sudah berumur 7—10 tahun. Getah hasil torehan akan dibiarkan mengeras selama tiga hingga lima bulan. Bahkan, pohon kemenyan mampu tumbuh hingga 100 tahun.
Getah atau resin yang telah dikeringkan akan berbentuk kepingan dengan warna putih, cokelat bening keabuan sedikit corak putih, atau cokelat bening kemerahan dengan corak putih. Tekstur kemenyan keras namun rapuh. Bau kemenyan juga sangat wangi.
Komoditas kemenyan yang diperdagangkan dalam skala internasional dikenal dengan nama dagang kemenyan sumatera atau kemenyan siam. Spesies penghasil getah ini adalah Styracaceae tonkinensis.
Industri farmasi memanfaatkan kemenyan sebagai pengawet dan campuran obat batuk. Sementara, industri perfumery menggunakan kemenyan sebagai bahan baku parfum. Beberapa industri rokok juga menggunakan kemenyan sebagai campuran tembakau.
Kemenyan diketahui memiliki sifat fiksatif, yakni mampu mengikat minyak astiri agar tidak cepat menguap.
Resin kemenyan dihasilkan oleh kulit kayu atau pepagan apabila diinfeksi oleh jamur tertentu. Resin tersebut mengandung berbagai senyawa asam benzoat dan turunannya. Senyawa itu antara lain lubanolbenzoat, sumaresinol, vanilin, sitrol, benzaldehida, benzilsinamat, dan fenilpropilsinamat. Cincin aromatik pada benzoat memang menghasilkan aroma wewangian.
Jenis kemenyan yang lain adalah kemenyan arab, atau yang memiliki nama lain olibanum. Kemenyan ini dikenal sebagai frankicense dalam bahasa Inggris, lubban dalam bahasa Arab, uunsi dalam bahasa Somali, dan levonani dalam bahasa Ibrani.
Berbeda dari kemenyan yang ada di Indonesia, kemenyan arab merupakan resin dari pohon Boswellia sacra, Boswellia carteri, Boswellia thurifera, Boswellia frereana, dan Boswellia bhaw-dajiana. Spesies pohon yang berbeda akan menghasilkan aroma yang berbeda. Selain itu, kualitas aroma juga ditentukan oleh musim panen.
Nilai jual kemenyan dibedakan atas kualitasnya. Kemenyan kelas satu adalah kemenyan yang paling baik dan harganya paling mahal. Kemenyan kelas dua adalah yang kualitasnya tidak begitu baik, ditandai dengan warnanya yang menguning. Sementara, kelas ketiga adalah sisa panen yang terluka pada saat kelas pertama.
Hampir sama seperti kemenyan jenis Styracaceae tonkinensis, kemenyan arab dimanfaatkan sebagai bahan industri parfum. Kemenyan arab dapat dijual dengan lebih mahal jika kualitasnya dipilih sendiri dengan tangan pada saat pemanenan.