Mengenal Kualitas Kayu Jati yang Tidak Perlu Diragukan

Pertanianku — Kayu jati sudah terkenal sebagai salah satu jenis kayu yang bagus karena bisa bertahan hingga ratusan tahun. Dengan begitu, pedagang tidak akan mengalami kerugian jika kayu tersebut tidak langsung digunakan. Kayu yang sudah disimpan sejak lama bisa mengikuti kondisi harga di pasaran saat ini. Namun, tahukah Anda kualitas kayu jati itu sendiri sebenarnya sangat variatif bergantung pada cara pemeliharaannya.

kualitas kayu jati
foto: Pertanianku

Kualitas kayu jati sangat ditentukan dari kondisi tanah atau lingkungan tanamnya, hama dan penyakit, serta umur kayu dipanen. Perbedaan kualitas tersebut yang menjadi alasan dibutuhkannya proses grading atau penyortiran. Proses sortitr dapat memudahkan proses perdagangan karena kayu akan dijual berdasarkan kualitasnya atau grade.

Tanaman jati tumbuh subur di tempat dengan curah hujan 1.200—2.000 mm per tahun dan bersuhu 27—36°C, tetapi tanaman tetap bisa bertahan pada kisaran suhu 10—43°C. Tanaman ini bisa tumbuh di dataran rendah ataupun dataran tinggi dengan pH paling ideal sekitar 6—8.

Dahulu kayu jati berkualitas baik dipanen dari pohon yang berusia 80 tahun. Saat ini perkembangan penelitian sudah cukup pesat sehingga bisa memperpendek usia panen tanaman jati. Penelitian tersebut menghasilkan jati unggul, jati emas, jati solomon, dan jati super. Jenis-jenis jati unggul memiliki produktivitas yang lebih tinggi dibanding jati konvesional, meski begitu ukurannya tidak sebesar jati umumnya.

Jati konvensional merupakan tanaman jati yang sudah ada sejak dahulu dan perkembangan serta pertumbuhannya tidak banyak berubah karena masih dikembangkan secara alamiah. Jati konvensional baru bisa dipanen setelah berumur 45—80 tahun.

Berbeda dengan jati konvesional, jati unggul bisa dipanen lebih cepat, yaitu saat tanaman berumur 10 tahun dengan diameter batang sekitar 30 cm dan pada umur 15 tahun saat batang berdiameter 45 cm.

Hinga saat ini harga jual kayu jati terus mengalami peningkatan. Untuk harga kayu jati yang berkualitas di kawasan Asia tercatat mengalami peningkatan sebanyak dua kali lipat setiap lima tahun sejak 25 tahun terakhir.

Selama ini permintaan kayu jati berasal dari industri perabotan rumah dan sarana pembangunan rumah. Konsumen selalu tertarik pada bahan kayu jati dengan model yang selalu berkembang dengan harga terjangkau.