Mengenal Lebih Dekat Ikan Cupang yang Hobi Berkelahi

Pertanianku — Siapa yang tidak kenal cupang, ikan hias air tawar yang banyak dibudidayakan karena bernilai ekonomi tinggi. Nama Latin ikan cupang adalah Betta sp dan sudah terkenal sejak lama. Ikan ini sering diperjualbelikan sebagai ikan hias atau ikan aduan.

 ikan cupang
foto: pixabay

Ikan cupang memang hobi berkelahi dengan ikan lain yang berada di sekitarnya. Hal tersebut disebabkan oleh sifat alamiah ikan yang terkenal sangat teritorial terhadap wilayahnya. Ikan jantan tidak akan segan-segan menyerang ikan cupang lainnya yang masuk ke wilayahnya. Sifatnya akan menjadi sangat agresif ketika sedang mempertahankan wilayahnya.

Perkelahian yang terjadi akan sangat hebat hingga salah satu ikan menyerah atau mati. Perkelahian tersebut dapat menyebabkan tubuh ikan dipenuhi luka dan bagian siripnya rusak seperti terkoyak.

Di habitat aslinya, ikan cupang hidup berkelompok di rawa-rawa, telaga, danau, dan sungai yang berarus tenang. Makanan alaminya adalah jentik nyamuk, anak ikan, atau cacing berukuran kecil. Ikan ini mampu hidup di perairan dengan kadar oksigen yang rendah karena dalam tubuh cupang memiliki rongga labirin yang bentuknya hampir sama dengan paru-paru manusia.

Umumnya ikan cupang terbagi menjadi tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Cupang hias sangat identik dengan tampilan bentuk sirip dan ekor dengan warna yang sangat indah.

Di Indonesia, ikan ini mulai populer pada 1960-an. Saat itu ikan cupang sangat mudah ditemui di sawah-sawah dan menjadi mainan anak-anak. Selanjutnya, pada 1970-an ikan cupang mulai menjadi komoditas yang dapat mendatangkan keuntungan setelah importir memperkenalkannya di pasar Indonesia.

Seiring berjalannya waktu, cupang sudah mulai dikawinsilangkan antarjenis sehingga menghasilkan varietas baru dengan bentuk sirip dan warna yang sangat beragam. Saat ini Indonesia menjadi salah satu negara produsen cupang terbesar di dunia. Dari 79 jenis cupang yang ada di dunia, 51 jenis di antaranya berada di Indonesia.

Untuk Anda yang tertarik memeliharanya, jangan pernah lupa untuk mengganti air setiap tiga hari sekali. Tambahkan garam dan campuran air daun ketapang untuk mempertahankan pH air agar tidak berubah. Kunci utama dari pemeliharaan cupang adalah kebersihan wadah, kualitas air, dan kualitas pakan.