Mengenal Lebih Dekat Pohon Sengon

Pertanianku — Ramai diperbincangkan sebagai penyebab padamnya aliran listrik di area Jabodetabek dan sebagian Jawa Barat beberapa hari lalu meskipun belum dipastikan benar, pohon sengon ternyata memiliki banyak kegunaan. Keberadaan pohon ini di dunia umumnya tersebar di India, Asia Tenggara, Cina Selatan, dan Indonesia. Seperti apa penampakannya?

pohon sengon
Foto: instagram botanistindonesia

Pohon sengon memiliki nama ilmiah Albizia chinensis. Pohon yang satu ini termasuk pepohonan hutan yang dimanfaatkan kayunya. Di negara-negara yang secara alami ditumbuhi pohon sengon, pohon ini banyak dimanfaatkan sebagai pohon peneduh dan penghasil kayu.

Pohon ini bisa ditemukan di hutan luruh dan campuran. Curah hujan optimal bagi pohon sengon berkisar 1.000—5.000 milimeter per tahun. Selain di hutan tersebut, pohon sengon juga bisa hidup di hutan sekunder, tepian sungai, hingga di sabana pada ketinggian 1.800 mdpl.

Tanaman sengon bisa tumbuh pada tanah yang miskin unsur hara dengan pH tinggi. Pohon sengon bahkan bisa tumbuh di daerah dengan kadar garam tinggi. Selain itu, pohon sengon pun tumbuh pada tanah berpasir bekas tambang.

Pohon ini sendiri merupakan jenis pohon yang menggugurkan daunnya. Di alam, tinggi pohon sengon bisa mencapai 30—45 meter dengan diameter batang 70—140 cm. Bagian kulit kayunya agak halus dan bagian luar tersebut berwarna abu-abu gelap. Sementara, pepagan bagian dalamnya berwarna merah muda. Ranting muda yang tumbuh memiliki rambut.

Pohon sengon juga dikenali dari daunnya yang berbentuk majemuk menyirip berganda. Daun ini memiliki rambut dengan kelenjar di dekat pangkal tangkai daun. Daun juga tumbuh pada batang dan ranting serta memiliki ukuran lebih besar. Daun ini berbentuk bundar telur dengan ekor di ujungnya, serta mudah rontok.

Tanaman ini juga berbunga berbentuk bongkol yang bertangkai. Bunga sengon akan terkumpul menjadi malai dengan panjang 15—30 cm. Satu bongkol tersebut bisa berisi 10—20 kuntum bunga. Benang sari berwarna putih dan di bagian atasnya hijau. Sementara, mahkotanya berbentuk corong dan berwarna kuning hijau dengan rambut.

Jika sudah mengalami pembuahan, akan muncul buah berupa buah polong dengan panjang 10—18 cm. Buah ini tidak membuka dan berbentuk patah-patah tidak teratur. Di bagian dalam buah akan ditemukan biji berbentuk jorong dengan panjang kurang lebih 7 milimeter.