Pertanianku — Tanaman sambung nyawa telah lama dikenal masyarakat Indonesia. Tanaman ini dikonsumsi sebagai obat. Gynura procumbens tumbuh di berbagai daerah di Pulau Jawa, Sumatera, dan dapat ditemukan secara liar di Bali. Daun sambung nyawa dikenal juga dengan sambung nyowo dan akar sebiak.
Budidaya sambung nyawa dapat dilakukan dengan setek batang. Pertumbuhan batang dan daun tanaman ini terbilang cepat. Oleh karena itu, setek batang memungkinkan untuk segera dilakukan.
Tanaman ini akan tumbuh dengan optimal jika tidak terpapar cahaya matahari secara langsung. Jika tumbuh pada tempat yang ternaungi, helai daun akan lebih tipis dan lebar. Hal ini berpengaruh kepada kualitas rasa daun untuk dikonsumsi.
Daun sambung nyawa adalah yang paling umum digunakan dari tanaman ini. Daunnya berbentuk bulat telur, bulat telur memanjang, atau bulat memanjang dengan ukuran 3,5—12,5 cm dan lebar 1—1,5 cm. Bagian ujung daun tumpul, runcing, atau runcing pendek. Bagian pangkal daun membulat atau membentuk rimpang daun.
Bagian tepi daun rata, namun bisa juga bergelombang atau agak bergerigi. Permukaan daun pada kedua sisinya berambut halus. Ada juga yang ditemukan permukaan daunnya gundul. Daun sambung nyawa memiliki susunan dan fragmen yang hampir mirip dengan bunga matahari.
Bunga sambung nyawa tersusun sebagai bunga majemuk cawan. Jumlah cawan yang tersusun 2—7 dalam susulan panicula sampai corymb. Satu buah cawan memiliki hingga 20—35 bunga dengan ukuran yang lebih kecil. Panjang bunga 1,5—2 cm dan lebar 5—6 mm.
Daun pelindung atau bagian brachtea involucralis bunga sambung nyawa berbentuk garis berujung runcing atau tumpul dan gundul. Bagian ujungnya berwarna hijau atau cokelat kemerahan. Mahkota bunga merupakan tipe tabung berwarna jingga hingga jingga kekuningan.
Benang sari bunga sambung nyawa berbentuk jarum dan berwarna kuning. Sementara, bagian kepala sari berlekatan menjadi satu. Jika terjadi pembuahan, buah akan berbentuk garis dengan panjang 4—5 cm dan berwarna cokelat.
Berbagai penelitian telah diadakan untuk menguak khasiat tanaman ini. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di negara lain. Negara tersebut antara lain Malaysia, Singapura, dan Korea Selatan.
Berdasarkan penelitian diketahui bahwa daun sambung nyawa memiliki kandungan berbagai senyawa yang bermanfaat bagi tubuh. Senyawa tersebut antara lain flavonoid, lanin, saponin, dan steroid dalam bentuk triterpenoid.