Pertanianku — Parrot atau yang lebih dikenal sebagai burung paruh bengkok tak hanya dikenal bisa berbicara ini, ternyata juga memiliki keahlian lain. Apa sih kira-kira keahlian lain burung paruh bengkok tersebut? Burung paruh bengkok kini bisa dilatih terbang bebas di udara untuk kemudian kembali ke pemiliknya (free fly).
Tangerang Parrot Lover (TPL) merupakan salah satu komunitas pecinta burung paruh bengkok yang dilatih terbang (free fly). Komunitas TPL sendiri mulai terbentuk sejak September 2015 dengan anggota sekitar 40 orang.
Biasanya anggota komunitas, baik anggota lama maupun anggota baru biasanya berkumpul untuk melatih burung paruh bengkok yang dilakukan setiap seminggu sekali di sejumlah tempat. Tempatnya selalu berpindah-pindah, tetapi masih di seputaran Bintaro, Tangerang.
“Sesekali kami berkumpul di Cientia Square Park, Serpong Digital Center, Summarecon Serpong, Tangerang,” kata Yodi, Ketua Komunitas TPL.
Komunitas TPL ini pun cukup unik, dimana burung paruh bengkok dilatih untuk terbang bebas. Burung yang dinyatakan berhasil adalah burung yang mampu melakukan free fly dan kembali mendarat pada sang pemilik (owner). Jika burung mendarat bukan di tangan sang owner, tentu saja burung tersebut masih dinyatakan gagal.
Burung paruh bengkok sendiri jenisnya sangat beragam. Dari yang paling kecil seperti love bird, parkit, sun conure, falk (kakak tua terkecil), amazon, macaw, dan masih banyak lagi.
Burung paruh bengkok dikategorikan sebagai burung paling pintar di dunia karena mampu dilatih untuk berbicara, melakukan berbagai macam trik, dan bisa dilatih free fly.
“Di Indonesia sendiri melatih burung paruh bengkok untuk dapat terbang bebas masih terbilang baru sekitar 3 tahun lalu,” ungkap Yodi ketika diwawancarai beberapa waktu lalu.
Yodi memberikan beberapa tips yang biasanya dilakukan untuk melatih burung paruh bengkok. Ada beberapa tahap yang harus dilakukan untuk melatih burung paruh bengkok.
Pada dasarnya burung paruh bengkok yang ingin dilatih free fly harus terbiasa dekat dengan owner untuk membentuk ikatan (bonding). Hal ini bertujuan membuat burung memiliki ikatan emosional dengan owner.
Cara melakukannya, sang owner harus selalu yang memberikan ia makan. Usahakan pula untuk selalu meluangkan waktu berdua dengan burung paruh bengkok agar ia selalu terbiasa.
Tahapan selanjutnya, baru masuk ke proses pelatihan. Latihannya pun dilakukan secara bertahap. Waktu yang dibutuhkan oleh burung paruh bengkok dapat free fly bergantung pada sang owner. Sebab, yang melatihnya terbang adalah sang pemilik itu sendiri. Setelah, semua proses itu lancar barulah ke tahap selanjutnya, yakni menerbangkan burung di lapangan terbuka.
Estimasi waktu yang dibutuhkan untuk burung paruh bengkok sekitar 2 hingga 3 bulan. Bahkan, beberapa burung paruh bengkok dengan pelatihan yang baik dari sang owner, hanya dalam kurun waktu satu bulan saja sudah dapat melakukan free fly.
“Harapan kami agar masyarakat lebih mengetahui keahlian lain yang dimiliki burung paruh bengkok ini, terlebih karena belum banyak masyarakat tahu bahwa burung paruh bengkok bisa dilatih terbang. Karena hobi melatih burung paruh bengkok juga terbilang baru di Indonesia,” tutup Yodi.