Mengenal Lebih Jauh Landak Laut atau Bulu Babi

Pertanianku — Anda pasti sudah tidak asing dengan hewan laut bernama landak laut atau bulu babi. Biota laut ini berbentuk seperti bola berduri dan berwarna hitam. Bulu babi sangat mudah dijumpai di daerah pantai dan laut. Tidak hanya di Indonesia, biota ini ada di seluruh dunia, mulai dari laut tropis hingga daerah kutub.

landak laut
foto: http://kehati.jogjaprov.go.id/

Duri yang menyelimuti tubuhnya berfungsi sebagai perisai untuk melindungi dari ancaman. Namun, ada beberapa jenis landak laut yang tidak berduri dengan jelas. Duri tersebut disusun dari magnesium dan kalsium karbonat. Proses pembentukan duri sangat dipengaruhi oleh suhu air yang berada di sekitar, terutama dengan kandungan kalsium yang berada di perairan.

Ternyata, duri landak laut juga berguna untuk melindungi beberapa biota laut, seperti ikan kecil jenis Aeoliscus strigatus. Ikan kecil tersebut sering berlindung di antara duri-duri ketika merasa terganggu.

Landak laut sering dimanfaatkan oleh masyarakat pesisir sebagai sumber makanan yang bisa dikonsumsi secara mentah atau dimasak. Kandungan gizi biota ini sangat baik bagi tubuh dan rasanya sangat lezat. Tak heran, nilai ekonominya cukup tinggi dan menjanjikan.

Hewan ini banyak diburu untuk diambil telurnya dan dijadikan menu makanan. Di dalam hewan ini terkandung protein basah sekitar 7,04—8,20 persen dan protein berat kering sekitar 51,8—57,8 persen. Kandungan lainnya yang bisa Anda dapatkan adalah lemak basah sekitar 1,41—1,35 persen dan lemak kering sekitar 8,53—9,36 persen.

Masyarakat Indonesia biasanya memanfaatkan hewan ini untuk konsumsi pribadi. Landak laut yang sudah dikumpulkan akan diambil bagian gonadnya tanpa membedakan jenis yang ada.

Untuk mencegah kepunahan biota tersebut, saat ini sudah banyak budidaya landak laut yang berada di berbagai dunia. Dalam usaha budidaya tersebut, landak laut dibedakan berdasarkan jenisnya. Hal tersebut bertujuan menjaga mutu dari produk yang dihasilkan sehingga harga jualnya lebih tinggi.

Masyarakat Jepang juga sering mengonsumsi gonad hewan ini. Mereka menyebutnya dengan nama uni. Untuk satu kilogram uni dihargai sekitar 50—500 US$ atau setara sekitar Rp700.000-an. Harga jual gonad bergantung pada warna serta teksturnya.

Di Indonesia, ada tiga jenis landak laut yang dikembangkan, yaitu Echinometra spp, Tripneustes gratilla, dan Diadema setosum.