Mengenal Lebih Jauh Tanaman Bangle, si Rempah Asia Tropis

Pertanianku Tanaman bangle (Zingiber casumounar) rempah dari Asia Tropis ini masih berkerabat dekat dengan jahe. Sebagai sesama rempah, keduanya juga memiki kesamaan. Bau khas menyengat dan rasa yang pahit dan pedas jadi ciri utama tanaman bangle.

Tanaman bangle
Foto: instagram umfinoindonesia

Tanaman suku temu-temuan ini merupakan salah satu bumbu dapur yang berasal dari kawasan Asia Tropis. Bangle dapat dijumpai mulai dari kawasan India bagian selatan, hingga di negara-negara Asia Tenggara seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, Indonesia, Myanmar, Laos, dan Kamboja.

Tanaman ini dikenal dengan banyak nama. Bangle disebut dengan mungle (Aceh), bungle (Tapanuli), kunik bolai (Minang), banglee’ly (Bengkulu), panglai (Sunda), pandhiyang (Madura), bale (Makassar), panini (Bugis), hingga unin makei (Ambon).

Di Indonesia, rimpangnya dimanfaatkan sebagai rempah-rempah dengan khasiat obat. Hal ini karena meskipun rasanya tidak enak, memiliki banyak manfaat.

Ciri-ciri tanaman bangle adalah mempunyai rimpang yang menjalar dan berdaging. Bentuk rimpang tersebut hampir bundar sampai jorong atau tidak beraturan. Ketebalan rimpang yang sudah siap panen berkisar antara 2—5 milimeter.

Permukaan rimpang tidak rata dan berkerut. Beberapa rimpang bahkan terdapat parut daun. Warna rimpang tersebut cokelat muda kekuningan. Bagian rimpang jika dibelah akan berwarna kuning muda hingga kuning kecokelatan.

Tanaman bangle merupakan herba semusim. Ia tumbuh tegak hingga mencapai 1—1,5 meter. Rumpun yang dihasilkan tanaman ini agak padat. Batang bangle sendiri merupakan batang semu yang terdiri atas pelepah daun.

Tanaman rimpang ini memiliki helai daun berbentuk lonjong, tipis, dan bagian ujungnya runcing. Akan tetapi, daun tersebut tumpul pada bagian pangkalnya. Tepian daun rata dan berambut halus.

Bunga bangle berbentuk bundar memanjang. Warna bunga bisa putih atau pucat. Bunga ini sendiri merupakan bunga majemuk dan berbentuk tandan yang keluar dari ujung batang.

Persebaran budidaya bangle sangat luas. Di Indonesia, khususnya di Pulau Jawa, bangle dibudidayakan atau ditanam di pekarangan. Jika Anda ingin menanam rempah kaya khasiat ini, pastikan mendapat sinar matahari. Anda bisa melakukan budidaya dengan teknik setek rimpang.

Ketinggian maksimal untuk menanam bangle adalah 1.300 mdpl. Tanah yang terlalu becek atau tergenang bisa mengganggu pertumbuhan rimpang. Akibatnya, rimpang akan cepat busuk. Jika tumbuh dengan baik, rimpang bangle dapat dipanen setelah berumur satu tahun.