Pertanianku – Berdasarkan data Diabetes Care pada tahun 2004, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia memperkirakan bahwa pada tahun2030 prevalensi diabetes melitus (DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta orang. Sementara itu, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007 mencatat bahwa di daerah perkotaan penyakit DM merupakan penyebab kematian ke-2 paling banyak setelah PJK. Proporsinya mencapai 14,7% pada kelompok usia 45—54 tahun. Di pedesaan, DM menduduki ranking ke-6 penyebab kematian, yaitu sebesar 5,8%.
Diabetes dapat terjadi karena faktor keturunan, yaitu ketidakmampuan pankreas membentuk insulin (hormon yang mengatur metabolisme karbohidrat dan lemak dalam tubuh). Kondisi semacam itu disebut diabetes tipe 1. Dengan demikian, penderita membutuhkan suntikan insulin untuk mengontrol kadar gula darahnya. Namun, diabetes yang lebih lazim dijumpai adalah diabetes tipe 2 yang lebih disebabkan oleh gaya hidup tak sehat, misalnya kurang konsumsi buah dan sayur, kurang aktivitas fisik, dan konsumsi makanan yang tinggi kalori dan lemak. Dalam kasus seperti itu, tubuh dapat menghasilkan insulin, tetapi tidak cukup atau justru resisten terhadap insulin. Tipe diabetes itu diperkirakan terjadi pada 80—90% penderita diabetes secara keseluruhan. Risiko tinggi terkena diabetes tipe 2 paling banyak terjadi pada penderita obesitas atau kelebihan berat badan. Jus manggis menjadi jawaban dari penderita diabetes. Ternyata, manggis yang dibuat jus dapat membantu mengontrol kadar gula darah pada penderita diabetes. Uji klinis oleh Jay K. Udani dan para peneliti dari University Of California, Los Angeles (UCLA) School of Medicine membuktikan bahwa jus manggis berpotensi mencegah diabetes dan penyakit kardiovaskular pada penderita obesitas.
Penelitian yang dilakukan pada 40 penderita obesitas usia 30—75 tahun itu, konsumsi 252 g jus manggis dengan frekuensi dua kali sehari dapat mengurangi inflamasi. Inflamasi alias peradangan itu merupakan prekursor kelainan metabolisme yang memicu penyakit jantung, misalnya diabetes.
Selain itu, kadar indeks masa tubuh (BMI) para penderita obesitas tersebut turun setelah 4 dan 8 minggu konsumsi jus manggis dengan dosis 128 dan 336 g/hari. BMI merupakan standar yang digunakan untuk mengukur keidealan berat badan. BMI diukur dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan tinggi tubuh dalam satuan meter persegi. Penderita obesitas memiliki BMI lebih dari 30 kg/m2.
Salah satu produsen jus manggis dalam testimoni pasiennya menuliskan bahwa dengan konsumsi jus manggis, kadar gula darah penderita diabetes tipe 2 dapat turun hanya setelah mengonsumsinya selama beberapa hari atau minggu. Namun, penurunan kadar gula tetap berlangsung bertahap. Konsumsi awal disarankan sekitar 14 g jus manggis per hari. Dosis itu kemudian ditingkatkan secara bertahap selama beberapa minggu. Menurut penelitian Udani, konsumsi jus manggis selama delapan minggu pada pasien yang ia teliti tidak menunjukkan efek samping.
Sumber: Ramuan dan Khasiat Kulit manggis