Mengenal Minyak Asiri Kayu Manis

Pertanianku -Minyak asiri kayu manis merupakan produk sampingan dari tanaman kayu manis. Minyak ini hanya mengandung bahan kimia organik yang membentuk aroma khas secara terpadu. Minyak asiri diperoleh dari kulit ranting dan daun. Adapun produk yang diminta dari minyak kayu manis didasarkan pada jenis kayu manis dan asal bahan, misalnya cinnamon oil diperoleh dari daun kayu manis jenis Cinnamomum zeylanicum dan cinnamon bark oil berasal dari kulit. Sementara itu, cassia oil diperoleh dari daun, ranting, dan bubuk kulit kayu manis jenis Cinnamomum burmanni atau C. cassia.

Kandungan dan Manfaat Kayu Manis

Minyak kayu manis banyak diminta oleh Amerika Serikat dan Eropa untuk keperluan industri, baik makanan maupun farmasi. Minyak kayu manis C. cassia banyak diproduksi di Cina, Vietnam, dan  Taiwan. Indonesia memproduksi minyak dari jenis C. burmanni dan C. cassia meskipun dalam jumlah sedikit. Sementara itu, Srilanka dan Madagaskar memproduksi minyak dari jenis C. zeylanicum, baik ranting maupun daun.

Minyak kayu manis mengandung komponen utama sinamaldehida,augenol, aceteugenol, dan aldehida. Selain itu, kandungan terbesar yang menentukan aroma spesifik pada kayu manis adalah eugenol (sekitar 80—90%). Sebagian besar komponen aromatik minyak kayu manis larutdalam air. Akibatnya, pemisahan minyak dan air menjadi sangat sulit sehingga rendemennya rendah. Pemisahan minyak bisa menggunakan CO2 cair.

Minyak kayu manis diperoleh dari hasil penyulingan atau destilasi air dan uap. Kandungan minyak yang diperoleh tergantung pada cara penyulingannya. Penyulingan dengan uap akan menyebabkan sebagian besar minyak terdekomposisi. Sementara itu, minyak yang terdekomposisi pada penyulingan dengan air atau air dan uap hanya sedikit.

Alat penyuling yang digunakan terbuat dari bahan sederhana, yang penting memiliki tiga bagian yaitu ketel suling atau tangki (retort), pendingin (condensor), dan penampung hasil kondensasi (receiver). Ketel bisa terbuat dari bahan logam yang dibuat khusus, pendingin bisa dari bambu, dan pemisah minyak dari ember yang diberi dua lubang pada sisinya. Lubang di sisi atas untuk keluarnya minyak dan bawah untuk keluarnya air. Adapun setiap lubang diberi pipa. Alat ini biasanya diletakkan di dekat sungai atau sumber air sebagai pendingin.

Bahan baku yang disuling biasanya terdiri dari 70% daun dan 30% kulit. Bahan baku ini perlu digiling sebelum dimasukkan dalam ruang penyulingan. Perbandingan jumlah bahan baku dan air dalam alat penyuling adalah 1 : 2,5. Waktu penyulingan mencapai tiga jam. Namun, waktu yang dibutuhkan tergantung besar kecilnya nyala api yang memanasi ketel.

 

Sumber: Buku 10 Tanaman Investasi Pendulang Rupiah