Pertanianku — Tanaman cabai yang tiba-tiba menjadi layu kemungkinan besar terserang penyakit layu, yakni layu fusariun atau layu bakteri. Nah, apa perbedaan layu fusarium dan layu bakteri?

Penyakit layu yang disebabkan oleh serangan jamur disebut layu fusarium. Sementara, layu bakteri adalah penyakit layu yang ditimbulkan oleh serangan bakteri. Pengendalian terhadap penyakit ini harus disesuaikan menurut sumber penyebabnya.
Kesalahan dalam pemberian obat tentu tidak akan memberikan manfaat apa pun kepada tanaman. Sayangnya, cukup sulit untuk membedakan mana penyakit layu fusarium dan mana penyakit layu bakteri. Simak perbedaannya berikut ini.
Penyakit layu fusarium
Layu fusarium (Fusarium oxysporum) adalah penyakit layu yang disebabkan oleh serangan jamur. Tanda dari serangan penyakit ini, yaitu bagian tanaman yang terserang penyakit tidak berlendir dan tidak berbau. Jika bagian tanaman tersebut dicelupkan ke dalam air selama beberapa menit, tidak terjadi perubahan yang signifikan pada warna air.
Gejala penyakit layu fusarium ialah tanaman akan menjadi layu di siang hari dan segar kembali pada sore hari. Penyakit layu fusarium dapat dikendalikan dengan cara berikut ini.
- Pakailah varietas tanaman yang memiliki daya tahan tinggi terhadap penyakit ini.
- Berikan fungisida yang mengandung bahan aktif binomil.
- Mengendalikan nematoda tanah penyebab timbulnya luka pada akar.
- Memanfaatkan tricoderma sebagai agen hayati pengendali jamur.
- Mencegah infeksi pada alat pertanian yang digunakan.
Penyakit layu bakteri
Layu bakteri (Psedomonas solanacaearum) merupakan penyakit layu yang disebabkan oleh serangan bakteri. Untuk membedakan antara penyakit ini dan penyakit layu fusarium, Anda bisa mencabut tanaman yang sakit lalu memotong bagian akarnya.
Jika penyakit tersebut merupakan penyakit layu bakteri, pada bekas potongan tadi akan berlendir dan berbau. Anda juga bisa mencelupkan bekas potongan tadi ke dalam air, maka tampak seperti asap yang larut di dalam air.
Penyakit layu bakteri lebih berbahaya daripada penyakit layu fusarium karena serangannya berlangsung sangat cepat. Beberapa upaya untuk mengendalikannya sebagai berikut.
- Manfaatkan Pseudomonas fluerescens atau Bacillus subtilis sebagai agen hayati.
- Pakailah pupuk kandang yang telah masak dan terfermentasi untuk meningkatkan jumlah bakteri baik.
- Gunakan pupuk urea dengan dosis yang tepat.
- Celupkan bibit tanaman ke dalam bakterisida yang mengandung bahan aktif agrimycin.
- Mengatur sistem irigasi di lahan sebaik-baiknya agar tidak terjadi genangan air.