Pertanianku – Ragam buah di negara-negara tropis sangat beraneka, seperti durian, rambutan, salak, pisang, pepaya, sirsak dan lain-lain. Begitu pula di Indonesia, aneka jenis buah bisa dijumpai dengan mudah.
Produksi buah-buahan di Indonesia dari tahun ke tahun telah mengalami peningkatan, ditambah lagi dengan buah- buah impor yang semakin membanjiri pasar buah Indonesia. Sayangnya, konsumsi perkepala pertahun orang Indonesia masih tergolong rendah yaitu sekitar 23,56 kg per tahun 2006, sedangkan anjuran konsumsi buah agar sehat sedikitnya 32,6 kg per kepala per tahun.
Padahal, menurut data dari BPS dan Dirjen Hortikultura pada tahun 2006 produksi buah Indonesia sekitar 16 juta ton/ tahun, sedangkan jumlah penduduk pada tahun yang sama sekitar 222 juta per kapita per tahun. Pemerintah tetap mencanangkan konsumsi buah supaya menjadi budaya setiap orang agar kualitas hidup semakin meningkat. Bahkan, akhir-akhir ini pemerintah sudah berhasil mengekspor buah tropis kita antara lain ke Cina yaitu buah salak, mangga, manggis, dan lain-lain. Kekurangan konsumsi buah-buahan per kapita sebenarnya bisa diatasi dengan meningkatkan hasil pekarangan. Walau berbagai macam buah bisa dibeli dengan mudah di pasar, tentunya akan lebih puas dan bangga kalau buah yang tersedia untuk seluruh keluarga merupakan buah-buahan segar yang diambil dari pekarangan sendiri.
Tanaman buah yang kita miliki, baik yang ditanam langsung di lahan pekarangan maupun yang di dalam pot, selain memberikan rasa puas dan bangga karena hasilnya, juga mempunyai fungsi lain. Di antaranya:
- sebagai tanaman pelindung (peneduh), penahan angin, dan penyaring debu,
- sebagai tanaman hias,
- sebagai penghasil buah segar,
- sebagai bahan untuk pengobatan, dan
- sebagai tanaman untuk merehabilitasi tanah kritis dan mencegah erosi.