Mengenal Perkembangan Vertikultur

Pertanianku – Vertikultur merupakan cara tanam yang muncul karena kemampuan untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada dan kreativitas yang muncul. Dengan demikian, usaha ini akan memberikan kesempatan pada orang yang akan bertanam di mana saja.

Mengenal Perkembangan Vertikultur

Vertikultur muncul diawali dengan adanya serangkaian penelitian yang dilakukan di laboratorium untuk mengembangkan dan mencari varietas unggul pada jenis tanaman tertentu. Penelitian tersebut dilakukan di tempat atau media tertutup dengan membuat bangunan dari plastik transparan yang saat ini biasa disebut screen house atau rumah kaca.

Dengan tempat yang sangat terbatas, mengingat lahan yang ada dan dana yang tersedia, kreativitas menjadi muncul. Di tempat yang tertutup dan terbatas maka tanaman-tanaman percobaan dan penelitian ditempatkan secara rapat dan bersusun. Tentu saja pengaturannya tetap memperhatikan daya adaptasinya terhadap kondisi yang ada sehingga tanaman mampu tumbuh dengan baik dan tidak terganggu.

Berdasarkan dari kondisi seperti itu, muncul cara bertanam secara vertikultur pada ruangan/laboratorium/di lapangan tertutup atau terbatas. Kemudian, ide tersebut dikembangkan pada penanaman tanaman yang dilakukan di luar laboratorium. Selanjutnya, bertanam vertikultur terus mengalami perkembangan dari satu negara ke negara lainnya. Pengembangan dan penerapannya sesuai dengan kondisi negara yang mengembangkan.

Oleh karena Indonesia beriklim tropis, cara bertani vertikultur dapat dikembangkan di mana saja, baik di dalam atau di luar ruangan. Dengan demikian, kondisi tanaman sayuran banyak yang cocok dan tidak terpengaruh musim. Bertanam sayur secara vertikultur pun tidak hanya ditanam dengan media tanah, tetapi juga dengan hidroponik.

Beberapa model dasar hidroponik yang biasa dikembangkan di Indonesia yaitu wick system (sistem sumbu), water culture (rakit apung), ebb and flow (pasang surut), drip system (irigasi tetes), nutrient film technic (NFT), dan aeroponik.