Pertanianku — Tidak banyak yang tahu bahwa petsai adalah sejenis tanaman kubis. Sebagian masyarakat mengenal tanaman sayur daun ini dengan sebutan sawi putih.

Petsai berasal dari daerah Cina. Tanaman dengan nama lain Brassica chinensis ini tumbuh optimal pada ketinggian lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut. Ia juga bisa tumbuh pada dataran dengan ketinggian yang lebih rendah, tetapi krop yang tumbuh akan lebih kecil.
Di Cina sendiri, petsai digunakan dalam beberapa campuran masakan, yang paling umum adalah sebagai campuran masakan mi. Rasanya agak manis, segar, dan menyejukkan membuat sayuran ini disukai. Petsai juga dibuat menjadi asinan, dan dikenal sebagai kimchi yang merupakan makanan khas Korea Selatan.
Selain itu, manfaat kesehatan tanaman ini adalah dapat juga digunakan sebagai obat batuk kering berdahak, radang kulit atau dermatitis, radang mata, dan melancarkan pencernaan.
Petsai memiliki daun bulat panjang serta berbulu halus dan tajam. Urat (tulang) daun utamanya lebar dan berwarna putih. Rasa daun petsai masak lunak, sedangkan yang mentah agak pedas.
Pola pertumbuhan daun mirip tanaman kubis. Daun yang muncul lebih dahulu menutup daun yang tumbuh kemudian hingga membentuk krop bulat panjang berwarna putih.
Sayuran ini tergolong dalam tanaman semusim. Petsai berbatang pendek hingga hampir tak terlihat. Susunan bunga petsai sama seperti kubis, begitu pula warna bunga tersebut.
Biji petsai berwarna hitam kecokelatan dengan ukuran lebih kecil daripada biji kubis. Tanaman petsai ini pun sukar berbunga di Indonesia karena suhu optimum bertanam petsai adalah 5—10 oC selama satu bulan lebih.
Ada dua jenis petsai yang paling umum dibudidayakan di Indonesia, yaitu petsai-sin (Brassica pekinensis) dan caisim (Brassica chinensis L). Cara membedakannya adalah dengan melihat bagian krop. Petsai-sin cenderung memiliki krop yang padat, sedangkan caisim memiliki krop yang tidak terlalu padat dan disebut juga sebagai petsai bunga.
Varietas yang dianjurkan untuk ditanam adalah granat Denmark, amiliore, dan beberapa hybrid seperti naga oka,waka, wong bok, dan lain-lain.
Beberapa daerah di Indonesia yang merupakan lokasi budidaya petsai adalah Cipanas, Lembang, Pangalengan, Malang, Tosari, dan sebagainya. Luas areal tanam ini mencapai 7.200—7.600 hektare.