Pertanianku – Kenapa kulit buah manggis begitu mujarab mengobati penyakit? Jawabannya terdapat pada keberadaan senyawa xanthone. Senyawa tersebut merupakan antioksidan tingkat tinggi. Nilainya mencapai 17.000—20.000 ORAC per 100 ons (sekitar 2.835 g kulit), lebih besar dari wortel dan jeruk yang kadarnya hanya 300 ORAC dan 2.400 ORAC. ORAC yang merupakan kependekan dari Oxygen Radical Absorbance Capasity adalah kemampuan antioksidan menetralkan radikal bebas.
Xanthone memiliki gugus hidroksi (OH) yang efektif mengikat radikal bebas di dalam tubuh. Antioksidan ini dapat membantu mengobati kerusakan sel akibat oksidasi radikal bebas, menghambat proses penuaan, dan mencegah penyakit degeneratif. Sebuah penelitian di Singapura menunjukkan bahwa sifat antioksidan pada buah manggis jauh lebih efektif bila dibandingkan dengan antioksidan pada rambutan atau durian. Selain bermanfaat sebagai antioksidan, xanthone juga berkhasiat sebagai antibakteri, antifungi, antitumor, antikanker, antialergi, antihistamin, dan antiinflamasi.
Di alam, senyawa xanthone hanya ditemukan pada famili Clusiceae dan Gentianaceae. Dari sekitar 200 jenis xanthone yang diisolasi dari alam, sebanyak 40 jenis ditemukan pada manggis. Senyawa tersebut terdapat di hampir seluruh bagian tanaman Garcinia mangostana, tetapi yang paling banyak adalah di bagian kulit buahnya. Dua jenis xanthone dalam kulit manggis yang paling bermanfaat adalah alpha mangostin dan gamma mangostin.
Dengan diketahuinya kulit buah manggis memiliki kandungan antioksidan tinggi, mulai berkembang berbagai produk olahannya seperti jus, food suplement, maupun obat herbal. Pada tahun 2006,di Amerika produk olahan manggis pun masuk ke dalam 22 produk dengan penjualan tertinggi, yaitu berupa food supplement yang diklaim sebagai minuman fungsional. Sementara itu, di Jepang sudah dikembangkan produk Panaxathone yang berisi ekstrak campuran xanthone (80% α-mangostin dan 20% γ-mangostin) yang digunakan dalam kemoterapi kanker payudara. Keberadaan xanthone dengan jumlah melimpah di dalam kulit manggis merupakan informasi yang menggembirakan. Pasalnya, selama ini kulit manggis di Indonesia kerap dibuang. Kelebihan lainnya adalah kandungan xanthone hasil ekstraksi kulit manggis kering tidak dipengaruhi oleh kualitas fisik buah sehingga jumlah senyawa xanthone pada manggis tetap sama.
Sumber: Buku Ramuan dan Khasiat Kulit Manggis