Mengenal Tanaman Buah Cinta

Pertanianku – Indonesia merupakan negara tropis yang kaya akan ragam tanaman dan tumbuhan. Dari sekian banyaknya pulau yang terbentang dari Sabang sampai Merauke nyatanya menyimpan aneka ragam tanaman dan tumbuhan langka dengan berbagai jenis serta ragam khas daerahnya masing-masing. Hal inilah yang mendasari pasangan suami istri Andi Marthen dan Fitria Patunru untuk mengeksplorasi kekayaan alam tersebut dan mendirikan nursery yang dinamainya “Belantara Gallery”.

Mengenal Tanaman Buah Cinta

Salah satu spesies tanaman buah langka milik Andi yang menjadi primadona adalah tanaman buah cinta. Buah cinta merupakan tanaman buah eksotis yang tergolong langka. Buah ini diperoleh Andi, kala dirinya melakukan ekspedisi di salah satu pesisir Pulau Sulawesi, tepatnya di daerah Pengka-pengka.

Tanaman buah cinta tumbuh di bebatuan karang sepanjang pesisir pantai. Saat ini keberadaan buah ini sangat sedikit, dan bisa dibilang terancam punah. Kelangkaan itu akibat dari perubahan lingkungannya sendiri yang sudah rusak akibat pengikisan pantai dan pengambilan secara liar. Untuk itu Andi pun tergerak melestarikan tanaman ini dengan membibitkannya.

Buah cinta memiliki tekstur daging mirip buah apel. Renyah dan rasanya sedikit manis dan pahit karena ada getahnya. “Kalau belum matang banget memang belum terasa manis, dan biasanya untuk menghilangkan getahnya sebaiknya buah direndam dulu dalam air sampai getahnya hilang,” tutur Andi.

Keistimewaan lainnya dari buah cinta ini memiliki daun berwarna hijau yang mengkilat dan juga memiliki bunga seperti melati yang mengeluarkan wangi semerbak. “Bunga buah ini sangat wangi, apalagi kalau malam hari dan ini khas sekali, makanya tanaman ini cocok juga sebagai tanaman hias,” jelas Andi.

Morfologi fisik buah cinta sekilas menyerupai bentuk hati terbalik. Buah yang sudah matang berwarna merah. Buah ini besarnya seperti 2 buah melinjo yang ujungnya menyatu layaknya bayi kembar siam. Menurut beberapa ahli tanaman, buah ini termasuk family Apocynaceae dan bergenus ochrosia. Andi mengaku belum ada literatur Indonesia yang menulis tentang buah cinta, dan belum ada juga yang melakukan penelitian tentang kandungan gizi yang tersimpan di buah ini. Namun, menurut analisa Andi, masyarakat sekitar pesisir pantai Sulawesi mengakui bahwa buah ini bermanfaat meningkatkan stamina. Bahkan di beberapa negara, tanaman genus ochrosia ini dimanfaatkan sebagai obat tradisional sebagai obat antiracun dan untuk memperlancar pembuluh darah.