Pertanianku – Tanaman buah naga termasuk tanaman semak merambat yang dapat hidup epifit dengan akar udara pada batang sulurnya. Daerah dengan ketinggian 10—700 m dpl dan suhu udara berkisar 26—36° C merupakan tempat tumbuh optimal bagi tanaman buah naga. Selain itu, tanaman buah naga menyukai kondisi kering dengan curah hujan rendah, yaitu 720 mm/tahun. Curah hujanyang tinggi dapat menyebabkan pembusukan akar dan batang serta menghambat keluar bunga, bahkan bunga yang muncul menjadi gugur.
Tanaman buah naga yang ditanam dalam pot dapat digunakan sebagai barrier atau tanaman pembatas yang diletakkan dekat pagar rumah. Bahkan, ada yang menempatkan tanaman buah naga dalam pot di dak rumah. Penampilannya yang eksotik serta bunga yang menarik tersebut menjadikannya tanaman hias berfungsi ganda. Selain untuk keindahan, buahnya yang lezat dapat dinikmati oleh pemiliknya.
Buah naga yang pertama kali datang ke Indonesia berkulit buah merah dan daging buah berwarna putih dengan nama ilmiah Hylocereus undatus. Jenis ini disebut white pitaya. Selanjutnya, jenis buah naga lainnya datang dan berkembang, seperti buah naga merah biasa (Hylocereus polyrhizus), super red (Hylocereus costaricensis), dan buah naga kuning (Hylocereus megalanthus) atau Selenicereus megalanthus.
- Buah naga kuning berbentuk oval serta bersisik dengan kulit buah berwarna kuning dan daging buah berwarna putih. Rasanya pun tidak kalah manis dan segar. Adapun beratnya sekitar 300 g.
- Buah naga merah biasa hampir sama dengan buah naga super red, bedanya daging buah berwarna putih.
- Buah naga super red memiliki bentuk oval/bulat telur (lonjong) dengan warna merah/ungu/magenta danberdaging buah berwarna merah kehitaman dan berlendir. Rasanya manis dan segar. Berat buahnya dapat mencapai 800 g/buah.
Sumber: Buku 20 Tabulampot Rajin Berbuah