Pertanianku — Tanaman cakar ayam atau Selaginella daederleinii Hiero merupakan tanaman liar yang ternyata menyimpan khasiat untuk menyembuhkan beberapa jenis penyakit. Tanaman ini tumbuh di tepian sungai, batuan basah, dan dinding tebing yang basah.

Tanaman ini lebih sering ditemukan di area hutan lembap seperti di aliran sungai dan air terjun. Di beberapa daerah, tanaman ini memiliki nama yang berbeda, seperti rumput solo dan cemara kipas gunung. Dinamakan cakar ayam karena bentuk daun yang tersusun membentuk seperti cakar ayam.
Herba tumbuh tegak agak merayap, tingginya mencapai 15—35 cm, akar keluar dari percabangan. Batang tanaman cakar ayam bulat liat dan bercabang seperti garpu. Daunnya kecil-kecil dengan panjang mencapai 4—5 mm dan lebar 2 mm. Daun berbentuk jorong, pada bagian ujung meruncing, pangkal rata, dan warna bagian atas hijau serta bawah hijau muda. Daun tersusun dari kiri dan kanan batang induk hingga percabangan dan menyerupai cakar ayam.
Bagian yang bisa dimanfaatkan dari tanaman ini adalah seluruh bagian tanaman. Seluruh bagian tanaman mengandung alkaloid, saponin, dan phytosterol.
Kandungan tersebut dapat mengatasi beberapa penyakit seperti patah tulang, rematik, kanker, batuk, dan radang amandel.
Untuk mengatasi rematik dan patah tulang, lumatkan tanaman segar dan tempelkan pada bagian yang sakit. Ulangi secara berkala hingga benar-benar sembuh.
Sementara itu, untuk mengatasi kanker, batuk, dan amandel, rebus 60 gram tanaman kering selama 3—4 jam dengan api kecil, lalu minum ramuan setelah dingin.
Tanaman ini juga berkhasiat untuk menghilangkan panas dan lembap pada tubuh, melancarkan aliran darah, antitoksik, antineoplasma, serta penghenti pendarahan dan penghilang bengkak.
Tanaman cakar ayam juga berkhasiat untuk menyembuhkan batuk, infeksi saluran napas, radang paru-paru, hepatitis, diare, keputihan, dan pendarahan.
Hingga saat ini belum ditemukan literatur yang membahas efek samping tanaman ini. Namun, tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya secara berlebihan dengan dosis tinggi tanpa adanya rekomendasi dari dokter atau herbalis.