A. Nama
- Nama ilmiah : Alstonia scholaris R. Br.
- Nama daerah : pule (Jawa), lame (Sunda), kayu gabus (Melayu).
- Nama asing : devil tree (Inggris), co tin pat (Cina).
B. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis
Pulai mempunyai rasa sangat pahit. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam kulit kayu pulai, di antaranya alkaloid ditain, ekitamin (ditamin), ekitenin, ekitamidin, alstonin, ekiserin, ekitin, ekitein, porfirin, dan triterpen (aamyrin dan lupeol). Daun pulai mengandung pikrinin, sedangkan bunganya mengandung asam ursolat dan lupeol. Efek farmakologis pulai di antaranya antipiretik, antimalaria, antidemam, antihipertensi, antiandenergik, dan melancarkan saluran darah.
C. Bagian yang Digunakan dan Pemanfaatannya
Kulit batang, daun, dan getah pulai dapat digunakan untuk mengobati beberapa penyakit berikut.
- Demam
Cuci 10 g kulit batang pulai, lalu rebus dengan 1 gelas air selama 15 menit. Minum air rebusan sekaligus satu kali sehari.
- Hipertensi
Cuci bersih 10 g kulit batang pulai, lalu rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas. Minum air rebusan sekaligus satu kali sehari.
- Koreng kotor, bisul, koreng, dan borok
Tumbuk halus daun pulai kering, lalu taburkan pada luka. Sebelum ditaburkan, bersihkan luka dengan alkohol 70% terlebih dahulu.
- Nyeri (di sisi dada atau karena tusukan)
Kunyah akar pulai dengan pinang secukupnya dan buang ampasnya. Lakukan satu kali sehari.
- Sifilis, beri-beri, sakit usus, cacingan, disentri, diabetes, dan malaria
Cuci 16 lembar daun pulai muda, lalu rebus dengan air bersih. Minum air rebusan satu kali sehari pada pagi hari sampai sembuh.
Sumber: Buku 262 Tanaman Obat dan Khasiatnya