Mengenal Usus Halus Pada Kuda

Pertanianku Usus halus mempunyai panjang kira-kira 21 m dengan kapasitas sekitar 28% dari alat pencernaan kuda. Usus halus mempunyai volume 55—70 l. Sebagian besar sari makanan didorong dengan sangat cepat, yaitu dengan kecepatan 30 cm/menit. Usus halus dibagi menjadi tiga bagian, yaitu duodenum, jejenum, dan Ilium.

Usus Halus Kuda

Air ludah mengandung sedikit enzim amilase. Oleh karena itu, proses pencernaan sebenarnya baru terjadi pada lambung dan kebutuhan enzim untuk proses pencernaan dalam jumlah besar dihasilkan oleh pankreas. Pada usus halus, proses pencernaan (penguraian enzim dari protein, lemak, pati, dan gula) adalah sama dengan beberapa hewan monogastrik lainnya. Akan tetapi, aktivitas dari enzim amilase pada makanan lebih rendah daripada hewan monogastrik lainnya.

Ada beberapa proses yang terjadi dalam pencernaan. Enzim pankreas akan membantu pencernaan makanan, yaitu karbohidrat dipecah menjadi pati dan gula, protein menjadi asamamino, lipase  dan empedu dari hati menguraikan menjadi emulsi (memecah menjadi unit yang lebih kecil). Empedu dengan terus-menerus mengalir ke usus halus dari hati karena kuda tidak mempunyai kantong empedu untuk menyimpan empedu.

Cairan pankreas juga mengandung banyak alkali dan bikarbonat, yang membantu asam pencernaan meninggalkan lambung, dan membantu mempertahankan lingkungan yang optimal dari enzim pencernaan. Setelah dicerna, makanan akan diserap melalui dinding usus halus dan dibawa oleh aliran darah ke sel-sel tubuh. Lemak melarutkan vitamin A, D, E dan K. Selanjutnya diserap di dalam usus halus sebaik penyerapan beberapa mineral, seperti kalsium dan fosfor.

Dengan teknologi modern, mikronisasi mengubah struktur karbohidrat dari makanan. Tujuannya untuk meningkatkan daya cerna makanan konsentrat dalam usus halus sampai 90%. Hal ini akan mengurangi kerja dari usus besar dan dapat mengurangi risiko menumpuknya makanan pada alat pencernaan yang merupakan penyebab kolik.

Diperlukan waktu sekitar 30—60 menit bagi makanan untuk melewati usus halus. Dalam hal ini, sari makanan berpindah sekitar 30 cm/menit. Akan tetapi, makanan memerlukan waktu sekitar 3—4 jam untuk meninggalkan usus halus. Bahan yang mudah tercernakan cepat menerobos usus halus sehingga hanya sedikit waktu bagi enzim untuk bekerja. Bahan yang dikeluarkan dari usus halus terdiri atas serat sisa makanan, makanan yang tidak dapat dicerna, zat pati, protein, mikroorganisme, hasil buangan usus halus, dan sel-sel yang rusak.

Penambahan minyak pada makanan kuda sebanyak tiga sendok makan setiap 3—4 kg makanan akan memperlihatkan penurunan dari laju aliran makanan melalui usus halus. Dengan demikian, enzim pencernaan mempunyai lebih banyak waktu untuk memproses pati, protein, dan lemak sehingga dapat meningkatkan total daya cerna zatzat makanan dan memaksimalkan efisiensi dari pencernaan usus halus. Kuda sangat rentan mengalami kolik atau mati akibat adanya racun dalam makanan. Bahan beracun pada kuda yang mungkin dikonsumsi masuk ke usus dan diserap pada sistem peredaran darah sebelum dinetralisir. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak memberikan makanan yang sudah rusak.

Urea adalah makanan tambahan bagi sapi perah yang dapat digunakan dalam rumen untuk membentuk protein. Kuda tidak dapat diberikan makanan tambahan seperti itu karena akan diserap di dalam usus kecil sebelum bahan tersebut memasuki sekum. Urea akan menjadi racun bagi kuda, tetapi kuda dapat toleran terhadap urea dengan pemberian di bawah level dari sapi perah.

Protein mikroba yang mensintesis dalam usus besar tidak dapat dimanfaatkan oleh kuda, yaitu hewan yang tinggi akan kebutuhan untuk protein (anak kuda, kuda menyusui, dan kuda yang dalam latihan khusus), harus dengan makanan yang berprotein berkualitas tinggi yang dapat diuraikan dan diserap terutama pada usus halus. Artinya, bukan berarti kita harus meningkatkan kandungan protein kasar dari makanan kuda, tetapi justru meningkatkan kualitas dari protein tersebut. Ini artinya kita memastikan dengan benar tingkat dari asam amino seperti lisin, metionin, dan threonin yang cukup sesuai dengan tingkatan kebutuhan kuda.

 

Sumber: Buku Kuda