Pertanianku – Setelah tempat pembenihan disiapkan, benih cabai siap disemaikan. Namun, benih ini harus diseleksi terlebih dahulu. Secara umum benih yang berkualitas hasil seleksi, berdasarkan ukuran benih-benih ‘pilihan’ yang dipasarkan perusahaan-perusahaan penghasil benih adalah sebagai berikut.
1) Memiliki daya tumbuh yang tinggi, minimal 85% benih tumbuh 6—12 hari setelah semai.
2) Memiliki keseragaman yang tinggi berdasarkan kemurnian dari varietas/jenis benih yang ditanam.
3) Memiliki keseragaman yang tinggi dalam bentuk, warna, dan ukuran.
4) Memiliki kadar air yang aman untuk disimpan lama, yaitu 7—8%. Dengan kadar air tersebut, benih masih bisa disimpan sampai lima tahun.
5) Benih bebas dari OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) atau penyakit.
6) Memiliki ciri fisik yang baik, yaitu kulit biji/benih mengkilap, tidak berjamur atau tidak mengkerut (kisut), dan tidak ada bekas dimakan hama.
Cara untuk menguji daya tumbuh benih sebenarnya tidak sulit, yaitu sebagai berikut.
1) Siapkan piring dan letakkan sepotong kain bersih atau selapis kapas bersih yang sudah dibasahi air (lembap) di atasnya.
2) Ambil 100 biji benih yang akan ditanam lalu ditebar merata di atas kain/kapas.
3) Jaga kelembapan kain/kapas tersebut.
4) Biasanya biji sudah mulai tumbuh setelah empat hari, tetapi tunggu sampai 12 hari.
5) Setelah 12 hari, hitung berapa persentase jumlah benih yang tumbuh sempurna. Berikut ini standar persentase yang dapat digunakan.
– Bila tumbuh minimal 75% bisa dikatakan benih yang akan ditanam memenuhi syarat untuk ditanam.
– Bila yang tumbuh hanya 50%, sebetulnya kurang baik tetapi masih ditolerir untuk ditanam. Namun, jumlah benih yang ditanam menjadi dua kali lipat.
– Bila yang tumbuh kurang dari 50%, putuskan untuk membatalkan penanamannya. Dengan daya tumbuh yang rendah sudah bisa menjadi petunjuk bahwa benih tersebut akan menghasilkan produksi yang kurang memuaskan.
Sumber: Buku bertanam cabai di Lahan dan pot