Mengenali Proses Pemijahan Belut

Pertanianku — Belut meletakkan telur-telurnya di dalam gelembung-gelembung udara yang sudah diciptakan oleh pejantan. Selain gelembung, pejantan juga akan membuat sarang yang berbentuk huruf “U”, kedua lubang sarang saling berhubungan. Proses pemijahan belut bisa dilakukan di dalam wadah tertutup. Anda bisa menggunakan tanaman air seperti eceng gondok atau anyaman bambu sebagai penutup.

pemijahan belut
foto: pertanianku

Persentase keberhasilan proses pemijahan belut dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di sekitar. Oleh karena itu, letakkan wadah pemijahan di tempat yang jauh dari kebisingan dan lalu lalang orang agar belut tidak merasa terganggu.

Proses pemijahan dapat berlangsung saat induk sudah matang gonad. Adapun media dasarnya gembur dan liat, media harus kaya nutrisi dan tidak mudah runtuh, serta penebaran induk di dalam wadah tidak terlalu padat.

Tahap awal pemijahan adalah pembuatan sarang atau lubang oleh induk jantan. Setelah lubang sudah selesai dibuat, biasanya belut akan diam selama beberapa hari. Setelah belut merasa aman dari gangguan, belut jantan akan mengeluarkan gelembung busa ke atas permukaan air tepat di atas lubang.

Gelembung yang dibuat pejantan akan menarik perhatian belut betina sehingga mau mengeluarkan telur dan meletakkannya pada gelembung tersebut. Setelah telur menempel pada gelembung-gelembung tersebut, pejantan akan membuahi telur dengan spermanya.

Setelah dibuahi, belut jantan akan menghisap telur yang sudah dibuahi ke dalam mulutnya, kemudian telur tersebut diletakkan ke dalam sarang atau lubang pemijahan yang sudah dibuat. Selanjutnya, belut akan keluar dari lubang yang satunya lagi agar telur yang berada di dalam lubang tidak terganggu.

Satu ekor belut betina umumnya bisa menghasilkan 100—200 butir telur, bergantung pada usia dan ukuran induk. Namun, hanya 50—70 persen telur yang bisa menetas. Dari seluruh telur yang menetas, hanya 50—70 persen telur belut yang mampu bertahan sampai seukuran 5 cm.

Umumnya, telur belut akan menetas dalam kurun waktu 8—15 hari setelah pemijahan terjadi. Lamanya penetasan dipengaruhi oleh suhu, pH, atau hama yang berada di dalam wadah pemijahan.

Induk betina yang sudah melakukan pemijahan akan memasuki masa transisi atau perubahan kelamin dari betina ke jantan. Pada masa ini induk menjadi sangat agresif dan sangat lapar. Induk bisa memakan anak-anaknya yang baru menetas. Oleh karena itu, induk betina harus segera dipindahkan ke bak penampungan induk.