Mengenali Tiga Proses Perkawinan Kelinci

Pertanianku — Kelinci dapat melakukan perkawinan pada pagi, sore, atau malam hari. Saat suhu udara sedang sejuk menjadi waktu yang paling disukai kelinci untuk beraktivitas. Oleh karena itu, kelinci yang diternakkan sebaiknya perkawinannya diatur ketika suhu udara masih sejuk. Perkawinan kelinci terjadi apabila kondisi induk sehat dan fit.

perkawinan kelinci
foto: Pixabay

Kelinci yang akan dikawinkan sudah harus dewasa kelamin dan bobot badan minimalnya tercapai. Pejantan yang baru pertama kali kawin sebaiknya dikawinkan dengan kelinci yang sudah pernah beranak. Ada tiga proses perkawinan kelinci seperti dikutip dari buku Kelinci Potong, simak ulasannya di bawah ini.

Perkawinan dengan bantuan

Perkawinan ini terjadi jika jumlah pejantan terbatas, misalnya hanya satu ekor. Perkawinan berlangsung dengan cara kelinci betina dipegangi. Perkawinan dilakukan ketika betina sedang birahi. Jika betina belum birahi, Anda bisa memancingnya sehingga mau dikawini pejantan dengan menggelitik vulva betina sampai pantatnya mengangkat dengan sendirinya.

Setelah betina sudah menunjukkan tanda-tanda birahi, dekatkan pejantan dan biarkan pejantan mengendus-endus, menaiki, dan mengawini betina. Setelah selesai, biarkan kelinci betina sembari dipegangi selama lima menit. Hal ini berguna untuk mencegah betina kencing. Pasalnya, jika betina kencing setelah dikawinkan, dapat membuat perkawinan gagal karena sperma keluar bersama air kencing.

Perkawinan di kandang baterai

Dalam pemeliharaan sistem kandang baterai, antara pejantan dan betina cenderung terpisah satu sama lain. Pejantan dikawinkan 1—2 kali seminggu. Perkawinan dilakukan dengan memasukkan kelinci betina ke kandang pejantan. Jika betina menolak, ganti dengan pejantan selanjutnya hingga perkawinan bisa berlangsung. Betina yang tidak cocok cenderung akan menyerang pejantan.

Jika pejantan dan betina merasa cocok, pejantan akan menciumi mulut, hidung, dan alat kelamin betina sambil melompat-lompat. Kadang-kadang, tingkah tersebut juga disertai dengan suara mendengus.

Betina yang suka dan siap kawin akan segera mengangkat pantat, melipat ekornya ke atas, dan berdiam diri menanti untuk dinaiki oleh pejantan. Bila pejantannya aktif, perkawinan segera berlangsung.

Perkawinan di kandang koloni

Seekor pejantan mampu melayani 10 ekor betina. Perkawinan di kandang koloni umumnya terjadi secara alami. Idealnya, dalam satu kandang koloni, berisi lima ekor betina dan seekor pejantan. Tidak dibenarkan dalam satu kandang ada dua pejantan. Jika hal ini terjadi, keduanya akan berkelahi sampai salah satunya luka dan cacat seumur hidup.

Penjelasan lebih detail mengenai perkawinan kelinci, cara beternak kelinci yang benar, hingga analisis usaha ternak kelinci potong bisa Anda simak dalam buku Kelinci Potong. Anda bisa mendapatkannya sebagai referensi usaha dengan menghubungi WhatsApp admin Penebar Swadaya atau mengunjungi Tokopedia Penebar Swadaya.