Habitat murai batu hidup tersebar luas mulai dari Asia bagian selatan yang mencakup India, Nepal, Myanmar, dan Srilanka hingga Asia Tenggara mulai dari Thailand, Malaysia, Indonesia. Terkadang kucica hutan itu juga ditemui di Cina bagian selatan yang berbatasan dengan India. Burung itu membentuk populasi di Kepulauan Hawaii, yang dibawa dari Malaysia tahun 1930.
a) Murai batu asal Sumatera
Jenis Sumatera yang banyak diincar penggemar burung antara lain berasal dari Medan, Nias, dan Lampung.
- Murai batu asal Nias
Berasal dari pulau Nias, sebuah pulau kecil di barat Sumatera yang termasuk Sumatera Utara. Keunikan murai batu nias adalah bulu ekornya yang hitam sehingga dijuluki murai batu ekor hitam. Sebenarnya murai batu ekor hitam juga terdapat di Mentawai, Sumatera Barat, dan Aceh.
- Murai batu asal Lampung
Berasal dari hutan di Provinsi Lampung dan sekitar Gunung Krakatau. Namun, murai batu liar asal Lampung kini jarang ditemukan. Sebagai gantinya, murai batu dari Jambi dan Riau sering dijual sebagai murai batu Lampung. Jenis itu bertubuh ramping dan ekornya tidak terlalu panjang. Volume suara kuat dan variasi kicau banyak sehingga cocok dijadikan burung petarung.
- Murai batu asal Medan
Berasal dari Provinsi Sumatera Utara, mencakup hutan Bohorok dan Bukit Lawang. Burung itu juga mendiami Taman Nasional Gunung Leuser yang termasuk Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.
b) Murai batu asal Kalimantan
Kalimantan pun menyimpan beberapa jenis murai batu. Bagi penggemarnya, jenis Kalimantan disukai karena mempunyai kekhasan, yaitu apabila berbunyi akan menggelembungkan bulu dadanya. Saat baku kicau dengan burung lain, ia mengembangkan bulu dada sampai batas leher dan sepintas mirip katak bangkong. Teknik itu hanya dimiliki oleh murai kalimantan, sementara murai daerah lain kesulitan menandingi gaya itu
- Murai batu asal Banjar
Tersebar di wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur. Murai batu banjar ciri ekor yang cukup panjang daripada murai batu palangka.
- Murai batu asal Palangka
Berasal dari Kalimantan Tengah dan KalimantanBarat. Bagi yang mengenali, warna bulu dada murai palangka lebih tidak secerah murai banjar.
c) Murai batu asal Jawa
Murai batu jawa sering disebut Larwo. Keberadaannya di alam bebas kini sangat langka. Ciri khususnya adalah batas bulu hitam di dada jauh ke bawah mendekati perut, bersosok kecil, dan kadang-kadang sebagian bulu kepalanya berdiri.
d) Murai batu impor
Selain jenis asli dari Indonesia, penggemar burung kicauan pun mengenal murai batu asal negara lain, antara lain dari Malaysia dan Thailand.
- Murai batu asal Malaysia
Kebanyakan berasal dari daerah Kedah dan Perak. Ciri murai batu Malaysia adalah ekor yang sangat panjang, bisa mencapai 30 cm. Sosoknya mirip murai batu medan, tetapi ukuran tubuhnya lebih bongsor. Di kepala terdapat garis putih pada bagian atasnya sehingga terlihat seperti mahkota sehingga sebagian penggemar menyebutnya murai batu raja karena mempunyai mahkota di kepalanya.
- Murai batu asal Thailand
Berasal dari hutan-hutan perbatasan antara Thailand Selatan dan Malaysia. Ciri murai batu Thailand adalah bagian bulu yang hitam agak kebiruan. Panjang ekornya melebihi jenis malaysia, mencapai 35 cm.
Sumber: Buku Paduan Praktis Pakan Burung Ocehan