Pertanianku – Tujuan utama beternak kelinci adalah mendapatkan keuntungan ekonomis dari usaha tersebut dengan pemilihan pakan yang sesuai. Jenis pakan yang dipakai sebaiknya tidak bersaing dengan kepentingan manusia atau ternak industri intensif, seperti ayam. Pendayagunaan bahan pakan yang bukan berasal dari bahan makanan manusia sangat diutamakan dalam peternakan kelinci.
Kelinci yang hidup di alam bebas tidak terlalu sulit untuk mencari makanannya. Selama tanah masih bisa ditumbuhi rumput serta biji-bijian dan umbi-umbian, kelinci di alam masih dapat hidup. Hal ini berbeda dengan kelinci yang dipelihara/diternakkan. Umumnya, kelinci ini hanya hidup di kandang dan sekeliling kandang. Kelangsungan hidupnya sangat ditentukan oleh perhatian dan perawatan peternak. Jenis, jumlah, dan mutu pakan yang diberikan sangat menentukan pertumbuhan, kesehatan, dan perkembangbiakan kelinci. Kebutuhan protein pada kelinci sekitar 12—18%. Kebutuhan protein tertinggi terjadi pada fase menyusui (18%) dan terendah saat kelinci dewasa (12%). Kebutuhan bahan kering pada kelinci dibedakan sesuai dengan periode pemeliharaan. Kelinci muda dengan bobot 1,8—3,2 kg membutuhkan bahan kering 112—173 g/ekor/hari. Kelinci dewasa dengan bobot 2,3—6,8 kg membutuhkan bahan kering 92—204 g/ ekor/hari. Induk yang sedang bunting dengan bobot 2,3—6,8 kg membutuhkan bahan kering 115—251 g/ekor/hari dan induk menyusui berbobot 4,5 kg dengan 7 anak membutuhkan bahan kering 520 g/ ekor/hari. Pejantan aktif kawin membutuhkan nutrien yang hampir sama dengan induk menyusui, yaitu 520 g/ekor/hari. Sementara itu, pejantan yang tidak aktif menjelang apkir membutuhkan nutrien yang lebih rendah.
Sumber: Buku Kelinci Potong