Pertanianku — Buah yang satu ini memang semakin sulit dijumpai. Padahal, buah gandaria merupakan salah satu buah lokal asli Indonesia. Gandaria yang semakin langka ini bisa ditemui di Indonesia dan Malaysia. Selain itu, dibudidayakan di Sumatera dan Thailand.

Buah ini memiliki nama ilmiah Bouea macrophylla Griffith. Di Indonesia, gandaria juga dikenal dengan nama jatake.
Bentuk dari buah ini seperti buah mangga yang masih kecil. Bentuknya bulat seperti kelereng. Ia mengeluarkan cairan kental dengan bau khas. Bijinya berwarna ungu.
Buahnya berwarna hijau saat masih muda. Jika sudah matang, buah gandaria akan berwarna kekuningan. Buah gandaria bisa dimakan langsung. Anda juga bisa mengonsumsi buah ini sebagai rujak atau campuran sambal gandaria. Buah ini merupakan buah batu dan bertekstur berair. Rasanya yang asam-manis membuat buah ini digemari.
Selain bagian buahnya, tumbuhan gandaria juga bisa dimanfaatkan daun dan batangnya. Daun gandaria sering digunakan sebagai lalap. Ia juga berkhasiat sebagai obat.
Daun ini merupakan daun tunggal berbentuk bundar telur-lonjong sampai bentuk lanset atau jorong. Ketika masih muda berwarna putih. Semakin tua, daun menjadi ungu lalu hijau tua.
Kayunya bisa dimanfaatkan sebagai sarung keris. Sementara, batangnya digunakan sebagai bahan papan. Pohon gandaria bisa mencapai tinggi hingga mencapai 25 meter. Tajuknya rapat. Ia memiliki dahan yang lebar memanjang dengan ujung yang tumpul.
Perbungaan tanaman gandaria malai. Bunganya mirip dengan bunga mangga yang berwarna kuning. Bunga ini akan muncul di bagian ketiak daun. Anda bisa menjumpai gandaria berbunga pada September—Desember.
Di Indonesia, gandaria menjadi buah identitas provinsi Jawa Barat. Ia sendiri berasal dari daerah di Asia Tenggara dan bisa ditemui di India. Selain di Sumatera, gandaria juga bisa dijumpai di Jawa, Maluku, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Papua.
Pohon gandaria akan tumbuh dengan optimal pada ketinggian 5.000—8.000 mdpl. Di dataran rendah pun pohon ini masih bisa tumbuh. Ia juga dijumpai pada ketinggian 300—850 mdpl.