Menguak Mitos Beras Hitam

Pertanianku — Masyarakat zaman dahulu mempercayai atau menafsirkan sesuatu memiliki hal gaib di dalamnya yang saat ini dikenal dengan istilah mitos. Berbagai mitos kerap dipercaya seseorang dan selalu mengandung unsur mistis di dalamnya.

Foto: pixabay

Apakah Anda pernah mendengar mitos tentang beras hitam? Warna gelap unik pada beras ini membawa beragam kisah, yang sebagaian di antaranya terselubung rapat di antara dinding-dinding istana kerajaan dan kekaisaran.

Pada zaman kekaisaran Cina kuno, beras hitam disebut sebagai beras terlarang. Beras ini hanya boleh ditanam oleh orang tertentu, dan hanya keluarga kekaisaran yang diizinkan menikmati sajian beras ini. Konon, para bangsawan memerintahkan agar setiap butir beras hitam diserahkan pada mereka, dan melarang keras rakyat biasa memakannya.

Sementara, di Jawa terdapat mitos bahwa beras hitam hanya pantas dimakan oleh keluarga kraton, atau untuk pelengkap ritual tertentu.

Lantas, adakah rahasia di balik mitos beras hitam?

Salah satu rahasianya ternyata pada keistimewaan beras hitam yang memiliki kandungan berbagai unsur mineral yang sangat baik untuk kesehatan. Dalam pertemuan American Chemical Society (ACS), para ilmuwan melaporkan khasiat luar biasa dari beras hitam.

“Sesendok makan kulit ari beras hitam mengandung lebih banyak anti-oksidan dan antosianin yang bermanfaat bagi kesehatan jika dibandingkan dengan sesendok blueberry. Selain itu, kadar gulanya juga lebih sedikit, lebih banyak serat dan vitamin E,” jelas Zhimin Xu, staf pengajar Ilmu Pangan di Louisiana State University Agricultural Center di Baton Rouge, Louisiana.

Kandungan anti-oksidan serta antosianin yang tinggi menunjukkan potensi beras hitam untuk memerangi penyakit jantung, kanker, dan penyakit lain. Xu mengatakan, perusahaan pangan dapat menggunakan kulit ari beras hitam atau ekstrak kulit ari untuk mendorong nilai kesehatan sereal sarapan, minuman, kue, biskuit, dan penganan lain.

Xu mencatat, beras hitam atau cokelat jauh lebih bernutrisi dibanding beras putih. Alasannya, kulit ari beras hitam atau cokelat lebih kaya gamma-tocotrienol, salah satu senyawa vitamin E, dan gamma-oryzanol, antioksidan yang larut dalam lemak. Anti-oksidan larut dalam lemak yang mereka temukan dalam kulit ari beras hitam mengandung antosianin yang jauh lebih tinggi.

Hasil penelitian menunjukkan, beras hitam dapat menjadi alternatif membersihkan racun dan toksin dari dalam tubuh (detoksifikasi), membantu memelihara ketahanan tubuh (imunitas), dan membantu memelihara keseimbangan sistem organ dan hormon.

Sebenarnya beras hitam tidak benar-benar berwarna hitam, tetapi ungu gelap, yang sepintas mirip dengan warna hitam. Warna hitam ini disebabkan oleh aleuron dan endospermia yang memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga berwarna ungu pekat mendekati hitam.

Antosianin pada beras hitam hanya terdapat pada kulit ari beras, karbohidrat dalam biji beras itu sendiri tetap berwarna putih. Untuk mendapatkan warna hitam, beras hitam perlu digiling tanpa disosoh habis, hingga kulit arinya tetap tersisa.