Pertanianku — INAGriTech 2019 yang berlangung pada 28—30 Agustus 2019 lalu, menampilkan banyak booth dan tenant menarik. Selain alat-alat pertanian modern, terdapat pula produk-produk olahan yang menjanjikan. Salah satunya, booth Sorghum Foods yang menyajikan berbagai olahan sorgum untuk pasar Indonesia.
Berada di bawah bendera PT Sedana Panen Sejahtera, Sorghum Foods sudah memproduksi banyak produk berbahan dasar sorgum. Mulai dari beras merah dan beras putih, tepung sorgum, gula sorgum, nektar sorgum, hingga kecap.
Novan Satrianto, founder PT Sedana Panen Sejahtera menyampaikan bahwa ada dua jenis sorgum yang diolah oleh perusahaannya.
“Satu, sorgum yang menghasilkan grain, produk turunannya ada biji sorgum, beras sorgum, nasi sorgum. Saya namakan seperti itu supaya orang familier bahwa itu bisa menggantikan nasi. Kemudian ada tepung sorgum. Untuk dari varietas sorgum manis, kita buat sirup sorgum, gula sorgum, dan kecap sorgum,” jelas Novan kepada Pertanianku.com saat ditemui di area pameran INAGriTech 2019, di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Gula sorgum diolah dari batang sorgum, dan merupakan satu-satunya gula sorgum yang didapatkan dari batang tanaman sorgum. Sementara, kecap sorgum diproduksi dari nektar sorgum dan biji sorgum yang difermentasi sebagai pengganti hasil fermentasi kedelai. Adapun beras sorgum sendiri memiliki keunggulan rasa yang sangat mirip dengan nasi.
Bahan baku sorgum diperoleh dari lahan pertanian sorgum yang berada di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Selain itu, PT Sedana Panen Sejahtera juga bekerja sama dengan para petani sorgum di daerah Flores, Nusa Tenggara Timur.
Pemasaran yang dilakukan sudah menggunakan sistem online. Selain itu, seluruh data sudah dikumpulkan menjadi database untuk diolah dalam mengontrol sistem pertanian yang sudah dipunyai. Harapannya, para petani juga dapat bekerja sama dengan menggunakan teknologi.
Konsumen produk Sorghum Foods masih berdomisili di Indonesia. Ekspor produk ini sendiri dicanangkan dilakukan secepatnya. Sebab, produk Sorghum Foods sendiri sudah diminati oleh pasar di Prancis dan Amerika.
“Harapannya kita menjadi tuan rumah, hasil pertanian kita menjadi tuan rumah. Misi sosialnya adalah kita bisa punya ketahanan pangan artinya negara kita cukup memenuhi kebutuhan pangan kita. Setelah itu kita berdaulat pangan, kelebihan pangan kita bisa kita pasarkan,” pungkas Novan.
