Mengulik Keuntungan Menjalankan Usaha Pembenihan Ikan Mas

Pertanianku – Ikan mas termasuk salah satu komoditas ikan air tawar yang permintaannya cukup tinggi. Hal inilah yang membuat seorang pria bernama Tino, warga Cibadak, Sukabumi, Jawa Barat telah menjalankan usaha pembenihan ikan mas sejak 2010 silam.

Kala itu, modal awal yang dikeluarkan Tino untuk memulai usaha pembenihan ikan mas ini sekitar Rp9 juta-an. Modal tersebut digunakan untuk persiapan 6 kolam bekas sawah ukuran 500 meter persegi yang telah dimiliki sebelumnya dan membuat 6 kolam terpal dengan ukuran 2 × 2 × 1 meter, membeli benih 3 induk betina dan 9 induk jantan seharga Rp25.000—Rp35.000 per kg, membeli pupuk dasar sebagai pakan alami ikan dalam kolam. Indukan tersebut dibeli dari para petani ikan mas di daerah tersebut.

“Pembenihan ikan mas bisa dilakukan dari dataran rendah hingga ketinggian 1.800 meter di atas permukaan laut. Pembenihan ikan mas ini terbilang mudah. Langkah pertama yang dilakukan adalah persiapan kolam. Saat ini ada dua jenis kolam yang bisa digunakan untuk pembenihan, yakni kolam tanah dan kolam terpal,” jelas Tino.

Adapun langkah persiapan kolam tanah adalah keringkan terlebih dahulu kolam, lalu taburkan 5 kg kapur, 1 kg pupuk urea, 2 kg pupuk TSP dan 5 karung kotoran bebek dalam kolam ukuran 500 m² sebagai sumber pakan alami bagi indukan ataupun benih ikan mas. Persiapan kolam tersebut bisa dilakukan pekerja borongan. Kolam diisi air dengan suhu 25—30°C, debit air kolam 0,5 liter/detik, ketinggian air sekitar 50—70 cm, dan pH 6,5—8,5. Karena kolam tanah ukurannya cukup luas, pembenihan dilakukan dalam hapa (jaring untuk pemijahan/perkawinan) yang mampu menampung 3 induk betina dan 9 induk jantan.

Sementara itu, untuk kolam terpal, siapkan terlebih dahulu terpal dan dibentuk persegi kolam ukuran 2 × 2 × 1 meter dengan bantuan penyanggah besi berbentuk persegi empat sehingga terbentuk kolam terpal. Hanya saja pada kolam terpal tidak diberikan pupuk seperti kolam tanah. Jumlah benih yang dapat dipijah hanya muat 1 betina dan 3 jantan, sedangkan kolam tanah bisa 3 kali lipatnya.

Benih umur 4 hari hanya diberi pakan berupa kuning telur bebek selama 5 hari. Selanjutnya, benih diberikan pakan alami yang sama dengan kolam tanah. Untuk mendapatkan pakan alami tersebut, Tino mengambil kutu air dan plankton dengan jaring dari kolam tanah sebanyak 1 liter setiap hari hingga benih dipanen (umur 2 minggu).