Mengulik Peran Ayam sebagai Status Sosial dan Tabungan

Pertanianku — Sudah sejak lama peran ayam menjadi salah satu hewan ternak yang dipelihara oleh masyarakat Indonesia. Dahulu, hampir semua keluarga memiliki hewan ternak ini, baik jenis lokal (kampung) maupun ras. Setiap pagi, ayam akan dilepas di halaman atau diumbar, lalu sore harinya digiring kembali ke kandang.

peran ayam
foto: pertanianku

Dari pagi hingga sore, ayam akan dibiarkan mencari makan sendiri, biasanya pemilik akan menyebar nasi sisa atau beras. Setelah hari sudah mulai gelap, ayam akan digiring masuk ke kandang sederhana yang terbuat dari kayu dan bambu. Menempatkan ayam dalam kandang pada malam hari berfungsi untuk melindungi dari bahaya yang datang dari hewan predator ataupun gangguan lainnya.

Pola pemeliharaan yang dilakukan oleh masyarakat pedesaan memang minim biaya operasional. Namun, mereka tetap bisa mendapatkan telur dan daging yang dihasilkan untuk kebutuhan pribadi.

Masyarakat lebih senang memelihara ayam kampung yang dinilai memiliki zat gizi yang lebih tinggi. Banyak khasiat yang bisa didapatkan dari sebutir telur ayam kampung, salah satunya sebagai obat kuat dan penambah energi.

Selain digunakan sebagai kebutuhan pribadi, tak jarang pemeliharaan ayam dilakukan memang untuk dijual saat hewan sudah bisa dijual dengan harga yang seharusnya. Harga jual komoditas ini cukup baik. Hasil penjualan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Oleh karena itu, banyak orang yang sengaja memeliharanya sebagai tabungan.

Peran ayam selain digunakan sebagai tabungan yang bisa mendatangkan keuntungan di kemudian hari, juga bisa dijadikan “tabungan”. Masyarakat biasanya sengaja memelihara ayam sebagai tabungan untuk hajatan yang akan dilakukan. Pemilik ayam kampung bisa menyembelih beberapa ekor peliharaannya untuk dijadikan hidangan istimewa dalam hajatan. Tentu saja hal tersebut bisa menghemat biaya hajatan.

Pola hubungan ayam kampung dengan masyarakat Indonesia sudah berlangsung sejak lama. Saat seseorang sudah bisa memiliki ayam kampung, hal tersebut bisa menjadi salah satu faktor penentu kesejahteraan seseorang. Semakin banyak populasi peliharaan yang dimiliki, semakin tinggi martabat pemiliknya.

Hingga saat ini masih banyak masyarakat desa yang menganggap ayam kampung merupakan salah satu bentuk tabungan yang dipilih. Namun, saat ini sudah banyak orang yang memang tertarik dengan dunia ayam dan mengembangkan usaha peternakannya menjadi lebih besar dengan sistem pemeliharaan intensif untuk mendapatkan hasil lebih optimal.