Mengungkap Potensi Kencur di Kudus

Pertanianku — Selain dikenal dengan tembakau, perkebunan di wilayah Kudus, Jawa Tengah, juga banyak ditanami kencur. Potensi kencur di Kudus digadang-gadang dapat menjadi salah satu sentra budidaya kencur.

Potensi kencur di Kudus
Foto: freepik

Budidaya kencur (Kaempferia galangal L.) ini banyak dilakukan di sekitar area lereng Gunung Muria, Kudus. Budidaya ini khususnya dilakukan oleh petani-petani di Kecamatan Dawe dan Kecamatan Gebog. Gunung Muria sendiri merupakan salah satu destinasi andalan kabupaten yang terkenal sebagai Kota Kretek ini.

Setidaknya, dari dua kecamatan tersebut ada total 24 desa yang wilayahnya digunakan untuk membudidayakan salah satu jenis rempah ini. Dua desa yang paling banyak ditanami kencur adalah Desa Rahwatu dan Desa Menawan.

Kudus bukan satu-satunya wilayah penghasil kencur. Di Jawa Tengah, Kabupaten Wonogiri juga menjadi lumbung kencur. Selain itu, kedua kabupaten ini bersama-sama dengan Rembang juga menjadi tiga wilayah terbanyak penghasil lengkuas.

Potensi kencur di Kudus juga terlihat dukungan yang diberikan oleh pemerintah terhadap budidaya kencur ini. Tidak hanya kencur, pemerintah juga mendorong petani setempat untuk membudidayakan lebih banyak tanaman herbal.

Bukan tanpa sebab, kencur dan rempah-rempah lainnya merupakan bahan baku bagi komoditas industri herbal yang kini sedang menjamur. Banyaknya permintaan ini seiring dengan meningkatnya gaya hidup sehat yang dikampanyekan di seluruh dunia. Begitu pula dengan konsep back to nature yang sedang digandrungi banyak orang.

Selain itu, potensi kencur di Kudus juga ‘tercium’ hingga mancanegara. Beberapa negara seperti Bangladesh, Jepang, Belanda, dan Amerika Serikat merupakan eksportir kencur asal Kudus ini.

Di pasar lokal, harga kencur tergolong cukup tinggi dibandingkan dengan jenis empon-empon yang lain. Kencur dihargai hingga Rp40.000 per kilogram.

Sementara itu, jenis rempah lain dibanderol dengan harga beragam. Jahe dijual seharga Rp6.000—30.000 per kilogram tergantung jenisnya, kunyit Rp2.500—3.000 per kilogram, dan lengkuas seharga Rp2.000 per kilogram. Empat jenis rempah ini merupakan yang paling populer digunakan sebagai bahan baku masakan di wilayah Jawa Tengah.

Tingginya harga jual kencur seiring dengan meningkatnya permintaan pasar. Kencur tidak hanya menjadi bumbu dapur yang dimanfaatkan untuk konsumsi, tetapi juga digunakan sebagai bahan baku industri biofarmasi.