Pertanianku — Karet merupakan salah satu komoditas industri yang diprediksi memiliki prospek baik di masa depan. Untuk itu, pemerintah meminta petani mempersiapkan diri dan meningkatkan standar mutu dari hasil panen karet (bokar).

“Karet ini masa depan dunia. Makin sejahtera orang, makin ingin punya mobil. Semua ban mobil menggunakan karet,” jelas Direktur Jenderal Perkebunan, Bambang, saat mengunjungi Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) Maju Bersama di Desa Simpang Tiga, Kecamatan Mataraman, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, belum lama ini.
Bambang mengatakan, saat ini memang bahan pembuatan ban bisa digantikan oleh karet sintesis yang bahannya berasal dari minyak bumi. Namun, cadangan minyak bumi bisa habis.
“Nah, ada saatnya ketika orang butuh ban, baik mobil, pesawat, traktor, akan menggunakan karet. Jadi, ini adalah kebutuhan masa depan. Jangan pernah berhenti mengelola karet dan kita harus meningkatkan mutu bahan olahan karet (bokar),” ucapnya.
Lebih lanjut Bambang menjelaskan bahwa, saat ini komoditas karet berperan penting dalam perekonomian nasional, baik sebagai sumber lapangan kerja maupun sumber devisa. Luas perkebunan karet Indonesia pada 2016 mencapai 3,64 juta hektare, dengan jumlah roduksi sebesar 3,2 juta ton.