Pertanianku — Saat ini kondisi tanah pertanian sudah cukup memprihatinkan karena penggunaan pupuk serta insektisida berbahan kimia yang mencemari tanah. Bahan organik yang tertinggal di tanah saat ini diperkirakan hanya sebanyak 2 persen. Padahal, 20 tahun lalu jumlahnya sangat banyak sehingga tanaman yang ditanam dapat tumbuh subur. Kehilangan bahan organik akan berdampak buruk bagi produktivitas tanah sehingga tidak mampu menghasilkan panen secara maksimal.
Salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas tanah adalah melakukan pembenahan tanah yang berfungsi untuk menambah jumlah bahan organik dalam tanah. Bahan organik yang rendah dapat menurunkan produksi tanaman menjadi sangat rendah. Para petani harus memberikan pupuk dalam jumlah yang lebih banyak agar bisa menaikkan produksi. Hal tersebut sebenarnya tidak aman karena bisa menyebabkan tanah semakin rusak.
Tanah yang menghasilkan produktivitas rendah sudah bisa dipastikan tanah tersebut sakit. Tanah yang sakit tidak bisa menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Bahan organik menjadi indikator sakit atau tidaknya tanah yang digunakan. Tanah yang memiliki kandungan bahan organik cukup tinggi ditandai dengan strukturnya gembur, mudah menyerap air, dan kapasitas tukar kationnya tinggi.
Untuk menjaga kesehatan tanah, para petani dianjurkan untuk melakukan pembenahan tanah setelah panen. Tanah yang sudah ditanami tanaman akan mengalami kekurangan unsur hara. Oleh karena itu, jika tidak dibenahi akan mengurangi kemampuan tanah menghasilkan produksi lebih rendah daripada biasanya. Pembenahan tanah tidak hanya dilakukan untuk memperbaiki secara fisik, tapi juga dilakukan untuk mengembalikan fungsi kimia dan biologi.
Anda bisa mendapatkan pembenah tanah di pasaran, saat ini terdapat dua jenis pembenah tanah, yaitu sintetis dan alami. Sebaiknya, gunakan pembenah tanah yang alami saja. Hal ini karena sudah terbukti cukup efektif dan efisien untuk mengembalikan produktivitas tanah.
Langkah terakhir untuk meningkatkan produktivitas tanah adalah meningkatkan kadar oksigen terlarut dalam air irigasi, menjaga keseimbangan pH tanah, mengikat logam berat yang bersifat racun bagi tanaman seperti Pb dan Cd. Mengikat kation dari unsur dalam pupuk seperti NH4+ dan Urea, K+ dari KCl, hal tersebut berguna untuk menyerap pupuk menjadi semakin efektif.