Meningkatkan Vigor Benih Tanaman Hutan dengan Teknik Priming

Pertanianku — Sebagian pengusaha hanya ingin menggunakan bibit yang unggul karena bervigor tinggi sehingga mampu menunjukkan perkecambahan yang seragam dan menghasilkan bibit yang tumbuh dengan baik. Kemampuan vigor benih juga memengaruhi lamanya proses pemeliharaan tanaman yang akan berdampak pada biaya. Semakin cepat proses pemeliharaan, akan menghemat biaya pemeliharaan.

vigor benih
foto: pertanianku

Oleh karena itu, sangat penting untuk mempelajari ilmu tentang manipulasi vigor benih untuk meningkatkan keuntungan dalam usaha pembibitan. Meskipun, benih yang dihasilkan tidak memiliki kemampuan vigor yang baik.

Ada banyak teknik untuk memperbaiki kondisi benih sehingga layak dibesarkan. Salah satunya adalah teknik priming. Priming benih merupakan strategi pratanam yang berfungsi untuk memengaruhi perkecambahan benih dan pertumbuhan bibit dengan cara memberikan pengaruh terhadap aktivitas metabolik sebelum benih berkecambah.

Proses tersebut dilakukan dengan cara perlakuan hidrasi. Benih dikondisikan untuk mampu menyerap air sebelum radikula muncul. Selama proses priming terjadi pada benih, secara parsial benih sudah terhidrasi sehingga aktivitas metabolisme benih berjalan dengan baik. Namun, ketika radikula muncul, harus segera dicegah, lalu benih dikeringkan agar kembali ke tingkat kelembapan asalnya.

Teknik ini merupakan cara yang efektif untuk meningkatkan kemampuan vigor benih dan bibit. Efek samping dari teknik priming yang dilakukan pada benih adalah meningkatkan kecepatan, keseragaman, dan persentase perkecambahan. Selain itu, mampu menghasilkan tanaman dengan kualitas baik sama seperti benih yang memang berkualitas vigor yang baik.

Efek dari teknik priming sudah terbukti secara efektif pada jenis-jenis tanaman pertanian. Teknik priming juga digunakan oleh petani untuk meningkatkan kualitas hasil panen tanaman. Teknik priming yang dilakukan pada kondisi lembap dapat memicu kemunculan embrio untuk jenis benih yang memerlukan pemasakan lanjutan, seperti kesambi dan jati.

Priming juga mampu memperbaiki metabolisme dan genetik melalui terselesaikannya tahap I dan II dari imbisisi benih.

Metode dari teknik priming sendiri ada banyak, yaitu hydropriming (perendaman dalam air), halopriming (perendaman dalam larutan garam inorganik), biopriming, osmopriming atau osmoconditioning (perendaman dalam larutan osmotik organik), dan solid matrik priming atau matriconditioning.