Menjaga Sanitasi Kolam Koi

Pertanianku – Air kolam berisiko menjadi kotor oleh daun atau benda apapun di sekitar kolam. Daun kering atau kotoran yang mengambang di permukaan air segera diambil dengan serokan. Bila tidak, bahan itu mengendap di dasar dan membusuk sehingga mengubah kualitas air. Buih atau busa di permukaan air juga segera diambil dengan memakai serokan lembut.

Menjaga Sanitasi Kolam Koi

Kotoran atau sisa pakan yang menumpuk di dasar kolam mengalami dekomposisi. Bila bahan ini tidak terurai sempurna, dapat menyebabkan bau kurang sedap yang disebut amonia dan bersifat racun. Kadar amonia 0,02 mg/l dapat menghambat pertumbuhan koi.

Peningkatan kadar amonia biasanya sejalan dengan tingginya kadar Ph air. Indikasi kadar amonia tinggi dapat dilihat dari perilaku koi yang cenderung bergerombol di satu tempat, tutup insang bergerak lebih cepat, dan napasnya terlihat terangah-engah.

Untuk mengatasi hal tersebut bisa dengan mengalirkan air ke bak filter yang berisi media bioball. Bila memakai sistem filter, filter perlu dibersihkan secara rutin 2—3 kali setiap bulan dengan cara backwash selama 5—10 menit. Caranya, dengan membuka kran di filter, lalu mengalirkan air kotor hingga habis. Air yang terbuang segera diganti dengan air baru. Cara lainnya bisa dengan menyedot kotoran dengan selang plastik (sifon). Dengan sistem elevasi, kotoran mengalir melalui selang plastik. Untuk mempercepat cara tersebut bisa memakai mesin pompa.

Sebaiknya air diganti secara bertahap, tetapi jumlahnya tidak lebih dari 25% dari volume kolam. Bila air terlalu banyak diganti, dikhawatirkan akan merubah kadar nitrit di dalam air. Meskipun kadar racun nitrit lebih rendah dibandingkan amonia, tetapi bila nilai nitrit mencapai 0,5 mg/l, dapat menyebabkan stres pada koi. Cara penanganannya bisa menggunakan filter biologis.

Pengecekan dilakukan secara rutin seminggu sekali dengan tes kit. Untuk mengantisipasi hadirnya penyakit yang bersumber dari bakteri atau jamur, teteskan obat-obatan, seperti antijamur ke dalam kolam. Jika dijumpai ikan menunjukkan gejala sakit, segera angkat, lalu pindahkan ke kolam karantina hingga sembuh. Hal ini bertujuan agar penyakit tidak menyebar  ke koi lain yang masih sehat. Demikian pula dengan peralatan di kolam, seperti serok, ph tester, dan thermometer, perlu mendapat pengawasan. Upayakan alatalat tersebut terjaga kebersihannya, bila perlu disterilkan sehingga terbebas dari bibit penyakit.

 

Sumber: Buku Koi