Menjelang Masa Pensiun, Pegawai PLN Belajar Bangun Coffee Shop di Kelas Trubus

Pertanianku — PT PLN Persero tengah mempersiapkan para pegawainya yang akan memasuki masa purnabakti (pensiun) dengan berbagai pelatihan entrepreneurhip, salah satunya pelatihan coffee shop yang diadakan oleh Kelas Trubus. Pelatihan ini terselenggara atas kepercayaan PLN terhadap Kelas Trubus untuk membekali karyawannya ilmu-ilmu tentang bisnis kopi.

coffee shop
foto: Pertanianku/ by: Jihan Souisa

Pelatihan entrepreneurship coffee shop diadakan di Kota Pelajar Yogyakarta pada 29 Agustus hingga 1 September 2022 di Favehotel Malioboro. Peserta yang mengikuti pelatihan purnabakti berasal dari berbagai daerah, mulai dari Sukoharjo, Semarang, Pematang Siantar, Medan, hingga Sulawesi Utara.

Selama empat hari pelatihan, peserta mendapatkan berbagai ilmu dasar tentang kopi dan cara berbisnis coffee shop. Peserta dibimbing langsung oleh narasumber yang sudah sejak lama terjun di dunia komoditas kopi yakni Tauhid Aminullah selaku Ketua Dewan Pengurus Koperasi Edukarya Negeri Lestari (KEN8) dan Penanggung Jawab Sekolah Koperasi WIKIKOPI.

Tauhid sudah sejak lama menjadikan kopi sebagai media untuk belajar dan mengenalkan bisnis komoditas ini melalui sistem koperasi.

“Di koperasi kami, di awal, media yang kita gunakan untuk belajar ada tiga, kopi, teh, dan kakao. Kami menyebut kopi ini yang paling sederhana, teh lebih kompleks lagi, kakao berada di antaranya. Sepengalaman saya sering ketemu orang yang belajar kopi, banyak kok yang jadi ahli kopi dengan proses belajar yang cepat,” terang Tauhid.

Kecepatan belajar tiap individu sebenarnya berbeda-beda. Untuk pegawai PT PLN (Persero) yang sebentar lagi memasuki masa pensiun, Tauhid menilai, peserta telah unggul dari segi pemahaman. Peserta dinilai memiliki kemampuan manajerial yang baik dan pengalaman di dunia kerja.

“Di sini beda-beda kecepatan belajarnya, untuk orang-orang yang sudah punya pengetahuan dan punya banyak pengalaman, belajarnya akan lebih mudah. Di sini perkara struktur pengetahuan dan perkara pengalaman,” lanjut Tauhid.

Peserta mendapatkan pembekalan materi tentang kopi, mulai dari cita rasa, kriteria biji kopi yang baik, bentuk kafe, cara menghitung analisis usaha kafe, hingga trik marketing selama tiga hari di kelas yang diselenggarakan di ruang meeting Favehotel. Setelah itu, di hari terakhir peserta diajak berkunjung ke salah satu coffee shop milik WIKIKOPI yang bernama Antologi Space. Antologi Space merupakan coffee shop kategori slow bar yang dikolaborasikan dengan co-working space.

foto: Pertanianku/ by: Jihan Souisa

Saat di kelas dan lokasi kunjungan, peserta diajak untuk membuat kopi sendiri, mulai dari manual brew seperti V60, aeropress, kopi tubruk, hingga latte art yang selama ini banyak dijual di coffee shop ternama. Praktik membuat kopi dibimbing langsung oleh Tauhid beserta barista dari Antologi Space.

“Saya dengan Roida Silaen, pada kesempatan ini kami sangat berterima kasih kepada Trubus yang telah memberikan pembelajaran tentang kopi. Di sini kami mengetahui bahwa rasa bahkan aroma bahkan tempat dia tumbuh, kami juga mendapatkan (ilmunya). Untuk workshop ini kami sangat senang, sangat bermanfaat untuk kami nanti memasuki masa purnabakti,” tutur Roida Silaen, peserta asal Medan.

foto: Pertanianku