Pertanianku – Guna menggenjot produksi gabah tanah air, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan serap gabah sekaligus melakukan panen raya padi. Percepatan serap gabah petani sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Hal ini agar petani di saat musim panen mendapat jaminan harga yang menguntungkan.
Belum lama ini Mentan melakukan panen dan serap gabah petani di Kabupaten Lamongan dan Tuban. Kemudian, agar penyerapan gabah petani dilakukan secara menyeluruh di Provinsi Jawa Timur (Jatim), Mentan bekerja sama dengan Aster KASAD, Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak, di Desa Samberan, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro dan Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi.
Upaya percepatan serap gabah petani yang dilakukan oleh Mentan merupakan upaya Presiden Joko Widodo dalam percepatan serap gabah melalui Perpres No.20/2017, sehingga Kementan mengeluarkan Permentan No.3/2017 tentang pedoman pembelian harga gabah dan beras petani. Berdasarkan kebijakan ini, gabah petani dengan kadar air 25 hingga 30 persen harus dibeli pemerintah melalui Bulog Rp 3.700 per kg.
“Hadirnya kebijakan ini, proses serap gabah yang dilakukan Bulog bisa melonjak naik dari 2 ribu ton per hari menjadi 14 ribu ton per hari. Artinya, kenaikan serap gabah bisa mencapai 700 persen. Target serap gabah 4 juta ton akan mampu cepat tercapai,” ucap Mentan Amran, seperti mengutip Pertanian.go.id (9/3).
“Kami minta Bulog dan tidak ada tawar menawar membeli gabah petani, jangan biarkan tengkulak masuk membeli di bawah HPP. Petani tidak boleh rugi. Apabila gudang Bulog sudah terisi semua, Bulog harus mencarikan gudang lain,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Diretur SDM dan Urusan Umum Perum Bulog, Wahyu Suparyono menegaskan Bulog sebagai operator pemerintah siap membeli gabah petani sesuai Perpres, yakni Rp3.700 per kg. Untuk itu, ia menginstruksikan Bulog di daerah agar tidak mempersulit pembelian gabah petani dan akan menindak tegas jika ada pihak Bulog yang main-main.
“Bulog tidak mempersulit. Kalau masih ada Kasubdivre dan Divre yang persulit masukin serap gabah petani, kami siap pecat. Selama kadar air 25 persen, kami beli dengan harga Rp3.700 per kg daripada dibeli sama tengkulak,” ungkap Wahyu.
Asisten Teritorial Kasad, Mayjen TNI Komaruddin Simanjuntak menegaskan TNI berkomitmen penuh mendukung pogram pemerintah yaitu melakukan pengawalan dan pendampingan guna mensukseskan serap gabah petani sebesar-besarnya tanpa merugikan petani. Ini dimaksudkan agar tidak memberi celah pada tengkulak untuk permainkan harga gabah petani.
“Babinsa sebagai ujung tombak TNI harus sukseskan program pemerintah. Ini perintah Panglima TNI tertinggi, tidak boleh main-main. Siapapun tengkulak yang permainkan harga, akan segera ditangkap. Dan bila ada Babinsa yang tidak sesuai harapan dan Babinsa yang berprestasi harap dilaporkan,” tutur Komaruddin.