Pertanianku — Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terus melakukan berbagai upaya guna meningkatkan hasil produksi pangan dalam negeri agar mampu menembus pasar ekspor dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Salah satu upaya yang tengah diusahakan adalah menggenjot industri pupuk Indonesia dan pupuk kujang milik BUMN.
Hal tersebut bertujuan agar Indonesia tak hanya menghasilkan pupuk subsidi, tetapi dapat menghasilkan pupuk lainnya yang mampu mendorong hasil panen sehingga memenuhi kebutuhan pasar ekspor.
“Saya pikirkan kepada seluruh industri pupuk yang ada agar tidak hanya mempersiapkan pupuk-pupuk bersubsidi tetapi mempersiapkan komoditi-komoditi tertentu untuk didorong mempergunakan pupuk yang luar biasa agar besok ada ekspor yang kita lakukan,” ujar Syahrul seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.
Upaya meningkatkan hasil produksi pertanian dalam negeri harus terus dilakukan untuk masa depan Indonesia yang merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4, yaitu 267 juta jiwa. Seluruh masyarakat Indonesia membutuhkan pangan tersebut. Hal itulah yang membuat Kementerian Pertanian harus bekerja ekstra menggenjot hasil pertanian. Mentan pun mengajak berbagai elemen untuk terus berkonsentrasi mendorong pertanian.
“Oleh karena itu, semua harus berkonsentrasi mendorong pertanian kita, semua harus berkonsentrasi mempersiapkan pertanian kita termasuk pangan mereka (rakyat Indonesia),” sambung Mentan.
Pekerjaan rumah lainnya yang menjadi fokus oleh Kementerian Pertanian adalah bagaimana caranya menghasilkan produksi yang dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri serta mampu mengisi ruang pasar ekspor dengan produksi pertanian yang berkualitas. Ekspor komoditas pertanian dianggap mampu mendongkrak kondisi ekonomi nasional serta menyejahterakan para pelaku pertanian seperti petani.
Indonesia memiliki beragam kekayaan hayati yang diminati oleh negara-negara luar yang tidak mampu memproduksinya. Mentan optimis jika penggunaan pupuk kujang mampu mendorong produksi pertanian dalam negeri menjadi lebih baik.
“Saya langusng percaya diri melihat, katakanlah nanasnya menjadi sangat berat sekali, paprikanya luar biasa kayak yang hebat banget gitu, dan saya tanya berapa per ton per hektar jawabannya antara 22 sampai 25 ton. Harganya di atas sekian ratus ribu, ini luar biasa,” tutur Mentan.
Melihat dari kekayaan hayati yang bisa dioptimalkan dengan bantuan pupuk produksi dalam negeri, Mentan optimis pertanian Indonesia bisa menjadi lebih baik.