Mentan Dorong Food Estate di Kalimantan Tengah

Pertanianku — Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada Kamis, 11 Juni 2020, mengunjungi lokasi yang akan dijadikan food estate dan padat Karya Tunai Irigasi di bekas lahan gambut di Desa Gadabung, Kecamatan Pendih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. Pada kesempatan tersebut, Mentan mengatakan program ini merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo untuk mengembangkan pertanian menjadi merata.

food estate
foto: pixabay

Program ini diharapkan dapat meningkatkan produksi secara drastis sehingga mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri dan pasar ekspor.

“Apa yang diminta Presiden adalah sebuah penghargaan yang luar biasa untuk Kalimantan Tengah. Sebab nantinya semua mata akan tertuju ke sini, bahkan bapak Presiden sudah menginstruksikan kepada saya untuk mempersiapkan Provinsi Kalimantan Tengah menjadi lumbung pangan. Ini tantangan yang sangat bagus bagi kita, Pak Gubernur,” tutur Mentan Syahrul seperti dikutip dari laman pertanian.go.id.

Mentan menjelaskan program food estate merupakan program klaster untuk pengembangan sayuran, buah-buahan, dan aneka tanaman pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. Pemerintah akan membangun sarana produksi pendukung seperti embung dan irigasi.

“Saya akan turunkan hortikultura, kemudian saya akan turunkan pepaya, sayuran, peternakan, dan lain-lain. Kira-kira itu bayangannya. Jadi, bicara food estate bukan cuma padi dan jagung saja. Kita buat konsep berbasis klaster. Jadi setiap wilayah harus dipetakan, kita klasterkan, ada klaster peternaknya, ada klaster apanya, dan lain sebagainya,” jelas Mentan.

Konsep pengembangan food estate juga meliputi diversifikasi pangan yang digarap pada lahan seluas 164 ribu hektare. Hal ini diharapkan mampu membantu provinsi di sekitarnya untuk meningkatkan produksi tanaman pangan.

Kalimantan Tengah merupakan wilayah yang subur dan merupakan wilayah penghasil padi hibrida Varietas Unggul Baru Inpari 42 dan padi hibrida Supadi. Selain itu, Kalimantan Tengah berhasil memproduksi jagung yang dapat memenuhi kebutuhan nasional.

Pada 2015, produksi jagung Kalteng mencapai 8.940 ton pipilan kering, sedangkan pada 2019 produksi jagung mencapai 71.000—118.000 ton pipilan kering. Kenaikannya hampir 1.000 persen.

Selain itu, luas baku sawah Kalimantan Tengah berdasarkan catatan pada 2018 mencapai 186,510 hektare.